Panggung pembuktian Marselino Ferdinan
Jakarta (ANTARA) – Dalam usia 20 tahun, Marselino Ferdinan membuktikan diri sebagai salah satu talenta muda terbaik Indonesia.
Dalam usia sebelia itu pula pesepak bola yg dibesarkan Persebaya itu suda jadi pesepak bola profesional yg akrab dengan pujian, pun kritik tajam.
Lima bulan lalu, dia jadi target ungkapan negatif netizen setelah Indonesia U-23 gagal meraih tiket otomatis ke Olimpiade Paris 2024 karena kalah 1-2 dari Irak U-23 dalam perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 di Qatar pada 2024.
Marselino jadi target kemarahan netizen karena pemain berusia 19 tahun tersebut itu dinilai bermain terlalu egoistis mementingkan kepentingan diri sendiri ketimbang tim.
Setelah dipuji-puji pada laga melawan Yordania U-23, nasib Marselino berubah drastis karena dikritik, di-bully, dihujat oleh netizen.
Sejak itu, penampilan Marselino bersama timnas tak seperti dulu. Selama lima bulan kepercayaan dirinya menghilang entah ke mana.
Tapi ternyata mentalnya tak pernah runtuh. Marselino terus berusaha & berdoa kepada Tuhan supaya penampilannya membaik di kemudian hari.
Dan pertandingan yg ditunggu-tunggunya pun datang. Melawan Arab Saudi di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Selasa (19/11), Marselino sudah tahu dirinya akan dimainkan dari awal.
Ia dipasang sebagai gelandang kiri, bersama Ivar Jenner & Thom Haye dalam formasi 3-5-2 saat bertahan, & 5-3-2 saat menyerang.
Ini starter kedua bagi Marselino dalam putaran ketiga setelah laga kandang melawan Australia pada September lalu.