Video Kamoanye Wajib Belajar 9 Tahun (1994)
Salah satu adegan yg kini menuai pertanyaan adalah ketika tiga anak laki-laki bersarung duduk membaca kitab sambil menyelipkan tangan ke arah balik sarung. Gerakan tangan mereka ambigu: sekilas tampak seperti lelucon khas anak-anak, tetapi dalam sorotan kritis, ia dapat dibaca sebagai gestur dengan konotasi seksual yg tersembunyi. Lebih mengganggu lagi kalau kita mengingat bahwa proses produksi video pemerintah bukanlah perkara spontan. Ada tahap penyutradaraan, pengarahan, & penyuntingan yg ketat. Lalu mengapa adegan semacam itu lolos sensor?