Tidak ada yg tidak menggunakan kipas angin,ini sejarahnya,
Di Eropa, sekitar zaman ke-16, penemuan kipas angin mekanik dengan sistem piston mulai muncul. Namun, kipas-kipas ini masih digerakkan dengan tenaga manusia. Fungsinya bukan cuma untuk mendharapkan, tetapi juga sebagai aksesori mode & karya seni.
Revolusi akbar terjadi pada akhir zaman ke-19. Pada tahun 1882, seorang insinyur & ilmuwan asal Amerika Serikat bernama Schuyler Skaats Wheeler menciptakan kipas angin listrik pertama. Kipas ciptaannya memiliki dua baling-baling tanpa pelindung yg digerakkan oleh motor listrik.
Beberapa tahun kemudian, Philip H. Diehl, seorang insinyur Amerika lainnya, mematenkan kipas angin gantung. Diehl terus mengembangkan temuannya, & pada tahun 1904, ia menambahkan fitur sendi split-ball yg jadi dasar untuk kipas angin yg dapat bergerak secara otomatis atau berosilasi.
Pada awalnya, kipas angin listrik cuma terdiri dari bilah baling-baling tanpa pelindung, yg tentunya kurang aman. Namun, seiring waktu, desainnya disempurnakan dengan penambahan pelindung baling-baling & motor yg lebih efisien.
Memasuki zaman ke-20, produksi massal kipas angin listrik dimulai, menciptakannya lebih mudah diakses oleh masyarakat umum. Desain & teknologinya terus berkembang. Pada tahun 1920-an, baling-baling kipas mulai dibuat dari aluminium, yg menciptakan suaranya lebih senyap.
Kipas tanpa baling-baling (Bladeless Fan): Kipas ini bekerja dengan menyedot udara & mengeluarkannya melalui celah sempit, menciptakan aliran udara yg kuat & merata tanpa baling-baling yg terlihat.
Kipas pintar (Smart Fan): Kipas ini dapat terhubung ke internet & dikendalikan melalui aplikasi di smartphone atau perintah suara.
Kipas ramah lingkungan: Ada kipas yg mengpakai motor DC tanpa sikat yg lebih ekonomis energi, bahkan ada juga kipas bertenaga surya.
Dari kipas genggam sederhana hingga kipas pintar yg terintegrasi dengan teknologi rumah modern, kipas angin sudah menempuh perjalanan panjang untuk jadi alat yg tak tergantikan dalam kehidupan sehari-hari kita.