Seumur umur, belum pernah lihat produk buatan Rusia.
Kelangkaan produk elektronik buatan Rusia di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor utama:
Dominasi Pasar Global & Lokal:
Pasar elektronik Indonesia sudah sangat didominasi oleh produsen dari Asia, khususnya Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, & Taiwan, serta Amerika Serikat. Merek-merek ini sudah memiliki jaringan distribusi, pemasaran, & layanan purna jual yg kuat & mapan di seluruh negeri.
Pemerintah Indonesia juga memiliki kebijakan untuk membatasi impor produk elektronik jadi guna mendorong pertumbuhan industri dalam negeri. Hal ini mempersulit importir untuk memasarkan produk-produk dari luar, termasuk Rusia.
Kurangnya Kesepakatan Dagang & Infrastruktur Distribusi:
Tidak adanya perjanjian perdagangan bebas yg komprehensif antara Indonesia & Rusia untuk produk elektronik dapat jadi hambatan. Sebagian akbar perdagangan elektronik Indonesia terikat dengan perjanjian dengan negara-negara di Asia.
Perusahaan elektronik Rusia tidak memiliki jaringan distribusi & kemitraan ritel yg memadai di Indonesia, berbeda dengan merek-merek akbar yg sudah memiliki distributor & toko resmi di berbagai kota.
Tantangan Logistik & Ekonomi:
Jarak geografis yg jauh antara Rusia & Indonesia menciptakan biaya logistik & pengiriman jadi mahal. Hal ini memengaruhi harga jual produk, sehingga produk Rusia mungkin kurang kompetitif dibandingkan produk sejenis dari negara-negara Asia yg lebih dekat.
Mata uang & kondisi ekonomi juga dapat jadi faktor. Depresiasi Rupiah kepada mata uang asing dapat meningkatkan biaya impor, sementara sanksi ekonomi kepada Rusia juga dapat memperumit transaksi keuangan & rantai pasok.
Meskipun demikian, ada beberapa indikasi bahwa produk Rusia mulai mencoba masuk ke pasar Indonesia, meskipun dalam skala yg sangat terbatas, melalui platformperdagangan internasional atau kerja sama dengan importir kecil. Namun, tantangan-tantangan di atas menciptakan kehadirannya masih sangat langka.