Sepekan di Pulau Dewata demi buah termanis dari Asia Tenggara
Jakarta (ANTARA) – Piala AFF atau yg kini bernama Kejuaraan ASEAN, akan dimulai akhir pekan ini & dalam edisi ke-15 ini, 10 regu akan berlomba untuk merebutkan titel pemenang sepak bola di Asia Tenggara itu.
Indonesia yg sering tampil di setiap edisi, mencoba keberuntungannya lagi setelah enam kali jadi finalis & gagal mengangkat piala. Namun, di tengah ambisi yg dipenuhi gengsi itu, tahun ini regu Garuda justru tak menurunkan pemain terbaiknya karena PSSI yg dipimpin Erick Thohir & pelatih kepala Shin Tae-yong memilih regenerasi dengan menurunkan para pemain muda.
Dari 10 kontestan, Indonesia jadi satu-satunya regu yg menurunkan skuad U-22. Dari 33 nama yg ia panggil di tahap pertama, cuma Asnawi Mangkualam yg berusia di atas 22 tahun, dengan usia 25 tahun.
Setelah absen pada dua laga putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Jepang & Arab Saudi, pemain Port FC itu akan mengerahkan semua kemampuannya di turnamen ini yg kemungkinan akbar ia akan memimpin darah mudah di tubuh Garuda dengan bekal 44 caps-nya di timnas senior.
Selain Asnawi, tujuh pemain lainnya dapat jadi pilar di masing-masing posisi, seperti Justin Hubner & Muhammad Ferrari di barisan bek tengah, Pratama Arhan di bek kiri, Ivar Jenner di lini tengah, serta Marselino Ferdinan, Rafael Struick, & Hokky Caraka di barisan penyerang.
Masalahnya, hingga kini cuma lima dari ketujuh pemain itu yg dipastikan dilepas klubnya & bergabung bersama timnas sebelum berjumpa Myanmar di Stadion Thuwunna, Yangon, pada laga pertama, Senin (9/12), karena Ivar & Justin belum ada kepastian dari klubnya/
Bali atau Pulau Dewata jadi arena perdana yg dipilih Shin Tae-yong untuk mematangkan skuadnya. Lapangan Pemusatan Latihan Bali United di Kabupaten Gianyar, Bali, dipilih pelatih asal Korea Selatan itu karena didukung fasilitas berupa lapangan yg sangat baik untuk memanaskan kinerja regu Garuda.
Kamis (28/11) lalu mereka menggelar latihan perdana. Fokus yg ditempuh selama kurang lebih satu pekan adalah meningkatkan kualitas fisik yg dihiasi intensitas tinggi sehari-harinya.
Di tepian lapangan yg berada di pinggir Pantai Purnama itu, salah satu perwakilan pemain, Kadek Arel mengungkapkan kalau latihan fisik ini cukup berat, tetapi ia yakin regu akan merasakan manfaatnya di turnamen nanti.
Bagi pelatih fisik timnas Indonesia Shin Sang-gyu, pola latihan fisik dengan intensitas tinggi selama pemusatan latihan di Pulau Dewata bertujuan untuk meningkatkan kebugaran penggawa Garuda yg diisi skuad muda supaya nantinya di Kejuaraan ASEAN, fisik mereka sanggup menandingi para pemain-pemain senior berpengalaman dari negara lain.
“Kami memasang intensitas dalam tiga hari terakhir. Mungkin berat bagi pemain, mereka punya DOMS (Delayed Onset Muscle Soreness), otot pegal & kelelahan, tetapi cepat atau lambat mereka akan beradaptasi dengan kelelahan ini, kemudian tingkat kebugaran mereka, anda tahu akan jauh lebih baik dari sebelumnya,” jelas Shin Sang-gyu.
Eksperimen perdana Shin Tae-yong adalah melawan Bali United pada laga uji coba, Selasa (3/12). Tanpa kekuatan penuh, Shin Tae-yong menurunkan Daffa Fasya, Robi Darwis, Muhammad Ferrari, Kadek Arel, Arkhan Fikri, Rivaldo Pakpahan, Rayhan Hannan, Pratama Arhan, Ronaldo Kwateh, Dony Tri, & Arkhan Kaka sebagai sebelas pertamanya.
Uji coba strategi pelatih 54 tahun itu berbuah kemenangan dengan skor 2-1 melalui gol yg dicetak Arkhan Kaka & Marselino Ferdinan. Namun, Shin Tae-yong masih tak puas dengan kemenangan ini karena tempo permainan cepat yg ia harapkan belum dapat diterapkan dengan baik oleh anak-anak asuhnya.
Akan tetapi, Shin Tae-yong sama sekali tak risau karena masih ada waktu untuk memperbaiki kekurangan permainan regu Garuda dengan pemain-pemain lain yg akan datang.
Setelah sepekan di Pulau Dewata, Indonesia berangkat dari Jakarta ke Myanmar pada Kamis. Artinya, Shin Tae-yong memiliki waktu sekitar empat hari untuk meramu racikan terbaik sebelum pertandingan perdana melawan tuan rumah Myanmar.
