Sayur itu Sehat, Tapi Butuh Latihan Agar Anak-Anak Suka!
-Gangguan pencernaan seperti sembelit.
-Penurunan daya tahan tubuh.
-Kekurangan mikronutrien penting seperti vitamin A, C, & zat besi.
-Risiko obesitas meningkat karena konsumsi makanan tinggi lemak & rendah serat.
Selain itu, kurangnya sayuran dalam pola makan dapat berdampak pada performa akademik & perkembangan sosial anak juga, karena gizi yg tidak seimbang mempengaruhi suasana hati, energi, & konsentrasi.
Kenalkan Sejak MPASI
Jangan tunggu anak besar. Sayur harus sudah jadi bagian dari menu sejak masa MPASI (Makanan Pendamping ASI). Semakin dini anak mengenal rasa alami sayuran, semakin akbar peluang mereka menyukainya.
Jangan Menyerah Hanya Karena Ditolak
Rasa suka itu dapat tumbuh lewat pengulangan. Kadang butuh lebih dari 10 kali percobaan hingga anak benar-benar menerima satu tipe sayur. Kuncinya: konsisten & jangan memaksa.
Latih Sensorik & Motorik
Memberi anak kesempatan untuk menyentuh, meremas, mencium, & mengenali berbagai bentuk serta tekstur sayuran dapat menumbuhkan rasa penasaran & kenyamanan kepada makanan tersebut. Aktivitas seperti memegang wortel mentah, mencuci brokoli, atau mengupas kacang panjang bukan cuma melatih motorik halus, tetapi juga meningkatkan koneksi positif dengan makanan. Ini dapat secara tidak langsung menumbuhkan minat anak untuk mencicipi sayur yg sebelumnya mereka tolak.
Bahkan, banyak orang tua di luar negeri yg membiarkan anak mereka memakan makanannya sendiri di meja spesifik sendirian sejak usia 1 tahun. Mereka memberikan kesempatan anak untuk mengeksplor makanan mereka sebebas mungkin, dengan peran orang tua cuma mengawasi & membersihkan makanan setelah anak selesai.
Itulah sebabnya kita jarang melihat anak-anak di luar negeri mengalami drama tantrum saat makan, apalagi hingga harus dikejar-kejar ibunya sambil jalan. Semua itu karena mereka sudah dibiasakan & dilatih sejak usia dini.
Beri Contoh yg Baik
Anak adalah peniru ulung. Jika orang tua makan sayur dengan lahap & terlihat menikmatinya, anak pun akan lebih tertarik untuk mencoba.
Libatkan Anak dalam Proses Memasak
Ajak anak memilih, mencuci, atau mengaduk sayur saat memasak. Keterlibatan mereka meningkatkan rasa harap tahu & kemungkinan untuk mencicipi hasil masakan.
Kreasikan Menu yg Menarik
Buat tampilan sayur lebih menggoda dengan bentuk lucu, warna-warni, atau campurkan ke dalam makanan favorit seperti bakso, omelet, atau pasta. Untuk menu ciptaan menarik ini dapat dilakukan saat hari pekan saja. Karena kalau kedua orang tua bekerja, ditambah lagi tidadk memiliki pembantu di rumah, akan ada sangat sedikit waktu yg dapat dialokasikan untuk kegiatan kreatif ini.
Tidak suka sayur itu bukanlah sifat alami anak, tetapi akibat dari pola makan yg dibentuk sejak kecil. Maka, sebagai orang tua kita memiliki peran akbar dalam membentuk selera makan anak yg sehat untuk menjamin kesehatan mereka di masa depan. Sekian!