Prabowo Tidak Hanya Bangun 3 Juta Rumah, Tapi Juga Lakukan Renovasi

Presiden Prabowo Subianto sudah mencanangkan program ambisius pembangunan 3 juta rumah per tahun untuk mengurangi backlog perumahan di Indonesia.

Namun, program ini tidak cuma berfokus pada pembangunan rumah baru, tetapi juga mencakup renovasi rumah bagi masyarakat yg membutuhkan.

Program renovasi ini merupakan kelanjutan dari skema Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) yg sudah ada sebelumnya.

Komitmen pemerintah untuk mewujudkan program ini semakin nyata setelah Menteri Keuangan Sri Mulyani & Menteri Perumahan & Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengadakan rapat tertutup bersama Menteri BUMN Erick Thohir & Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo pada Rabu malam, 19 Februari 2025.

Dalam pertemuan tersebut, dibahas dukungan kebijakan fiskal & moneter untuk memastikan keberlanjutan program ini, termasuk melalui relaksasi Giro Wajib Minimum (GWM) oleh Bank Indonesia guna mendukung pembiayaan pembangunan & renovasi rumah.

Menteri PKP Maruarar Sirait menyampaikan bahwa dukungan luar biasa diberikan oleh Kementerian Keuangan & Kementerian BUMN.

Bahkan, regu teknis langsung bergerak malam itu juga untuk merancang detail kebijakan.

“Besok kami akan berjumpa lagi jam 4 sore untuk dapat menciptakan lebih detail,” ungkap Maruarar.

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/news/2…-renovasi-juga

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan bahwa pemerintah akan terus mengerjakan sinkronisasi kebijakan guna mendukung target pembangunan & renovasi rumah.

Dengan optimisme tinggi, ia menyatakan bahwa program ini dapat ditingkatkan skalanya sehingga dapat mencapai target yg sudah ditetapkan.

Menurutnya, seluruh instrumen yg tersedia dalam APBN akan dimanfaatkan semaksimal mungkin, termasuk bantuan uang muka & subsidi selisih bunga.

“Kita optimis ini akan dapat di scale up atau ditingkatkan yg kemudian dapat mendukung target dari sisi volume yg lebih tinggi karena tadi 3 juta rumah yg kedua kita juga punya instrumen yg lain seperti tadi perbaikan rumah bagi masyarakat & juga berbagai skema seperti bantuan uang muka ini semuanya yg ada di dalam APBN kita akan terus evaluasi & bahkan juga kalau perlu ditingkatkan skalanya sehingga target yg harap dicapai sedapat mungkin dapat dicapai skala untuk meningkatkannya ini yg sedang kita bahas bersama Bank Indonesia,” jelas Sri Mulyani.

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/news/2…an-apbn-segini

Sebagai informasi, dukungan APBN untuk sektor perumahan tahun 2025 mencapai Rp 40,27 triliun, yg terdiri dari alokasi Rp 5,27 triliun untuk Kementerian PKP & Rp 35 triliun untuk pembiayaan perumahan.

Dana ini mencakup berbagai skema bantuan seperti fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP), subsidi bantuan uang muka (SBUM), subsidi selisih kembang (SSB), serta dana Tapera.

Selain dukungan fiskal dari APBN, sinergi dengan sektor perbankan juga jadi kunci dalam implementasi program ini.

Bank Indonesia memberikan relaksasi GWM untuk mempercepat pencapaian target pembangunan & renovasi rumah.

Menteri PKP Maruarar Sirait mengapresiasi langkah cepat Bank Indonesia dalam mendukung program ini, termasuk dengan melibatkan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) serta bank swasta.

Sumber : https://www.idntimes.com/business/ec…rumah?page=all

Dengan koordinasi erat antara Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, Bank Indonesia, & sektor perbankan, program pembangunan & renovasi rumah diharapkan dapat berjalan lebih cepat & tepat sasaran.

Keberhasilan program ini bukan cuma sekadar angka, tetapi juga jadi langkah nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat & memperkecil kesenjangan perumahan di Indonesia.