Loading Now

Penjaga Gerbang Awan

Penjaga Gerbang Awan

Di sebuah desa yg dikelilingi kabut abadi, terdapat sebuah menara tua yg menjulang ke langit, seolah hendak menembus awan. Tak ada yg tahu pasti siapa yg membangunnya atau untuk apa menara itu dibuat. Penduduk desa menyebutnya Gerbang Awan, tempat di mana dunia manusia & langit bersinggungan. Di dalamnya tinggal seorang pria tua bernama Ayaka, yg disebut sebagai Penjaga Gerbang.

Ayaka jarang keluar dari menara. Setiap hari, ia menyalakan lentera-lentera di setiap lantai menara yg tak terhitung jumlahnya. Ia menjaga pintu kayu akbar di puncak menara supaya tetap terkunci. Katanya, pintu itu mengarah ke dunia lain, tempat di mana waktu tidak berjalan lurus seperti di dunia bawah.

Di desa, hidup seorang anak laki-laki bernama Tama yg penasaran pada menara itu. Ia sering duduk di rerumputan, memandang menara sambil menggambar sketsa. Tama memiliki impian: ia harap jadi pelukis awan. Ia percaya bahwa bentuk-bentuk awan menyimpan pesan dari dunia atas, & bahwa suatu hari ia akan memahaminya.

Suatu malam, badai akbar menghantam desa. Petir menyambar puncak menara & menciptakan seluruh desa kehilangan aliran listrik. Saat pagi menjelang, lentera-lentera menara tak lagi menyala. Penduduk mulai khawatir. Mereka takut bahwa sesuatu terjadi pada Penjaga Gerbang.

Tama, dengan rasa penasaran & keberanian yg belum pernah ia rasakan sebelumnya, memutuskan naik ke menara. Tangga spiral menara terasa tak berujung, namun di setiap lantai ia menemukan benda-benda aneh: jam pasir yg mengalir ke atas, burung kertas yg terbang melawan arah angin, & lukisan awan yg berubah bentuk saat disentuh.

Akhirnya ia mencapai puncak. Di sana, ia menemukan Ayaka sedang terbaring lemah di dekat pintu gerbang yg retak. Pria tua itu tersenyum melihat Tama.

Aku sudah menunggu seseorang seperti kamu, katanya lirih. Aku tak dapat menjaga gerbang ini selamanya. Sudah waktunya penjaga baru menggantikan.

Tama bingung, tetapi Ayaka mengambil lukisan sketsa awan milik Tama & menunjukkannya ke pintu. Retakan di pintu perlahan menyatu kembali.

Kau dapat membaca awan. Kau akan tahu kapan harus membuka & kapan harus mengunci, ujar Ayaka. Menjadi Penjaga Gerbang bukan cuma menjaga pintu, tetapi menjaga keseimbangan antara dunia & imajinasi.

Seketika, cahaya lembut mengalir dari langit & menyelimuti Tama. Lentera-lentera di seluruh menara menyala kembali. Kabut desa jadi jernih untuk perdana kalinya dalam puluhan tahun. Ayaka perlahan menghilang dalam kilatan cahaya, meninggalkan mantel penjaga & sebuah kunci berbentuk awan.

Sejak hari itu, menara tidak lagi dianggap misteri. Tama jadi Penjaga Gerbang yg baru, namun ia tak cuma menjaga pintuia mengajar anak-anak desa untuk melihat dunia dengan mata yg penuh keajaiban. Ia menggambar awan & mengajarkan bahwa di balik setiap bentuk, ada pesan dari langit yg menunggu untuk dibaca oleh hati yg percaya.

Dan menara pun tak lagi sepi.

wgnewss.com adalah segala laporan mengenai peristiwa, kejadian, gagasan, fakta, yang menarik perhatian dan penting untuk disampaikan atau dimuat dalam media massa agar diketahui atau menjadi kesadaran umum.

  1. https://paste.beba.st/
  2. https://shortlyfi.com/
  3. https://socialprooff.com/
  4. https://twitemedia.com/
  5. https://gametendangbola.com/
  6. https://kringtube.com/
  7. https://allgamerandom.com/
  8. https://qrgenerator1.com/
  9. https://multitoolspro.com/
  10. https://newstreetjob.com/
  11. https://bignewss.com/
  12. https://batam.co.id/
  13. https://wgnewss.com/
  14. https://kalilinux.info/
  15. https://wiblinks.com/
  16. https://magictoolsthemes.com/
  17. https://sunting.id/
  18. https://wagam.net/
  19. https://nonton.thmoviehdd.com/