Penasaran Tapi Ragu: Pengalaman Mencoba Smartphone MediaTek Pertama Kali
Pernah mendengar chipset MediaTek Helio G90 & G90T? Keduanya adalah chip Helio G90-Series perdana yg dirilis, tepatnya pada tanggal 20 Juli tahun 2019. Tidak terasa, chip G90-Series sudah menginjak usia 6 tahun lebih.
Saya masih ingat betul, pada awal tahun 2020 adalah masa kebangkitan dari MediaTek, yg sebelumnya sering dibayang-bayangi pesaing terbesarnya. Perjalanan yg cukup panjang, bahkan mungkin ada 10 tahun sejak masuknya MediaTek ke Indonesia, hingga akhirnya banyak pengguna mulai menyadari bahwa performanya jauh lebih baik yg sering dikatakan orang.
Saya sendiri termasuk golongan yg akhirnya mengakui perkembangan produk ini setelah lama menutup mata. Memang tidak peduli benda apapun itu, kalau tidak mencoba sendiri bakalan susah percaya, hahaha
Saya mulai percaya dengan performa merk ini setelah nekatmembeli Redmi Note 8 pro yg ditenagai oleh chip MediaTek Helio G90T. Akhirnya memutuskan beli karena kepincut desainnya yg cakep dengan warna biru kehijauan dengan finishing yg shining shimmering splendid ala-ala motor rakitan. Kalau nggak salah harganya waktu beli di 3 jutaan. Awalnya beli karena harap kelihatan keren, ternyata dapat bonus puas sama performanya. Lumayan lah, seperti mengatakan pepatah, sambil menyelam minum air.
Jaman itu saya dapat kamera resolusi di 64 MP plus kamera selfie 20 MP, tergolong bagus buat tahun 2019-an, hasil fotonya juga jernih. Selama pemakaian untuk ngegame & juga sosial media terasa nyaman karena chipnya mendukung clock speed hingga 2.05GHz. Buat gaming sudah dibekali dengan fitur HyperEngine, jadi ngegame terasa lumayan lancar.
Saya mengpakai Redmi Note 8 Pro ini kurang lebih selama 3,5 tahun sebelum akhirnya saya bosan & harap cari suasana baru. Tapi sejauh masa penggunaan, baik produknya maupun chipnya nyaman untuk dipakai.
Kadang kalau dipikir-pikir lagi, saya dulu terlalu sering percaya kata-kata katanya dari pada mencoba sendiri. Beruntungnya saya mau mencoba jadi dapat referensi baru kalau mau cari smartphone yg hitungannya lebih terjangkau tetapi dapat performa & fitur bagus harus ngecek pakai chip apa.
Ada juga yg punya pengalaman mirip-mirip begini barangkali? Waktu nyoba barang, merek, atau bahkan makanan yg citranya kurang, ternyata malah oke-oke saja? Yuk sharing gan & sis!
