Loading Now

Pelita dari Gubuk Tua

Pelita dari Gubuk Tua

Di sebuah desa terpencil di pinggiran bukit, hiduplah seorang anak laki-laki bernama **Raka**, berusia 12 tahun. Ia tinggal bersama ibunya di sebuah gubuk tua yg hampir roboh. Ayahnya sudah meninggal dunia karena kecelakaan saat bekerja sebagai buruh bangunan di kota. Sejak itu, sang ibu jadi tulang punggung keluarga, bekerja serabutan demi sesuap nasi.

Meski hidup serba kekurangan, Raka adalah anak yg cerdas & penuh semangat. Ia sering jadi yg terbaik di sekolah. Setiap pagi ia berjalan kaki sejauh lima kilometer untuk hingga ke sekolahnya. Sepatunya sudah bolong, bajunya tambal sulam, tetapi ia tak pernah mengeluh.

Di balik segala keterbatasan itu, Raka menyimpan mimpi besar: **harap jadi guru & membangun sekolah gratis di desanya**. Baginya, pendidikan adalah satu-satunya cahaya dalam kegelapan hidup.

Suatu hari, kepala sekolah mengumumkan bahwa ada lomba menulis esai tingkat kabupaten. Hadiahnya adalah beasiswa penuh hingga SMA. Raka pun pulang dengan semangat, menceritakan lomba itu pada ibunya.

Ibu, saya harap ikut lomba itu. Hadiahnya dapat menciptakan saya sekolah gratis!

Ibunya tersenyum sambil mengelus kepala Raka. Ikutlah, Nak. Ibu yakin anda dapat.

Malam-malam berikutnya, Raka menulis esai dengan penuh kesungguhan. Ia menuliskan kisah hidupnya, tentang perjuangan ibunya, tentang cita-citanya membangun sekolah untuk anak-anak miskin. Ia menulis dengan hati, bukan sekadar kata-kata.

Hari pengumpulan esai pun tiba. Raka menitipkan tulisannya kepada gurunya, lalu berdoa setiap malam supaya esainya diperhatikan.

Dua pekan kemudian, pengumuman datang. Dari ratusan peserta, cuma satu nama yg diumumkan sebagai pemenang: **Raka**. Sekolah gempar, gurunya menangis haru, & Raka sendiri terdiam dengan mata berkaca-kaca. Ia melihat ibunya berdiri di depan sekolah, memeluknya sambil berkata, Kau sudah menyalakan pelita di rumah kita, Nak.

Beasiswa itu jadi titik balik kehidupan Raka. Ia belajar dengan tekun, lulus dengan nilai terbaik, & akhirnya benar-benar jadi guru. Ia kembali ke desanya, mendirikan sekolah kecil dari hasil tabungannya, & menamai sekolah itu: **”Pelita Harapan”**.

Kini, anak-anak di desanya tak lagi harus berjalan jauh untuk belajar. Mereka belajar di sekolah yg dibangun oleh anak dari gubuk tua yg dulu tak pernah letih bermimpi.

**Pesan moral:**

> Tak peduli seberapa gelap kehidupanmu, selama anda membawa asa & tekad, cahaya itu akan menemukan jalannya.

wgnewss.com adalah segala laporan mengenai peristiwa, kejadian, gagasan, fakta, yang menarik perhatian dan penting untuk disampaikan atau dimuat dalam media massa agar diketahui atau menjadi kesadaran umum.

  1. https://paste.beba.st/
  2. https://shortlyfi.com/
  3. https://socialprooff.com/
  4. https://twitemedia.com/
  5. https://gametendangbola.com/
  6. https://kringtube.com/
  7. https://allgamerandom.com/
  8. https://qrgenerator1.com/
  9. https://multitoolspro.com/
  10. https://newstreetjob.com/
  11. https://bignewss.com/
  12. https://batam.co.id/
  13. https://wgnewss.com/
  14. https://kalilinux.info/
  15. https://wiblinks.com/
  16. https://magictoolsthemes.com/
  17. https://sunting.id/
  18. https://wagam.net/
  19. https://nonton.thmoviehdd.com/