Mengenang Tomcat: Serangga yg Bikin Heboh Tahun 2012
Masih ingat dengan Tomcat? Serangga yg bikin heboh jagat raya Indonesia pada tahun 2012. Tomcat jadi penyebab utama banyak korban, khususnya anak-anak yg mengalami iritasi parah pada kulitnya.
Lebih dari satu dekade lalu, wabah Tomcat sendiri bermula dari Kota Surabaya (kalau tidak salah ingat) & kemudian menyebar di kota & kabupaten sekitarnya, sebelum jadi sensasi Nasional.
Bersamaan dengan mulai maraknya penggunaan smartphone pada tahun itu, media sosial langsung heboh dengan fenomena Tomcat, hingga menciptakan kepanikan. Banyak yg mengira bahwa serangga ini dapat masuk rumah & secara sengaja menyerang manusia. Sampai banyak yg heboh memasang kelambu kasur supaya Tomcat tidak menyerang mereka disaat tidur lelap. Dulu, setiap kali menemukan Tomcat, wah hebohnya bukan main. Sampai di foto-foto segala, kalau ingat kejadian waktu itu agak jenaka juga ya.
Lalu apa itu Tomcat?
Tomcat adalah sejenis serangga kecil dari keluarga kumbang rove (Staphylinidae), dengan nama ilmiah Paederus. Meskipun bentuknya mirip seperti serangga pada umumnya, keunikan utama hewan ini adalah warnanya yg mencolok seperti macan. Dengan warna oranye kemerahan & hitam, serangga ini sangat mudah dikenali di alam. Seperti yg kita ketahui, warna mencolok pada hewan di alam merupakan pertanda bahwa hewan tersebut memiliki potensi bahaya.
Di dalam tubuh Tomcat mengandung racun bernama pederin, salah satu zat kimia alami paling beracun yg diketahui berasal dari serangga. Menariknya, pederin ini bukan diproduksi langsung oleh tubuh Tomcat, melainkan oleh bakteri simbion yg hidup di dalam tubuhnya.
Ketika Tomcat merasa terganggu atau tertekan, racun ini akan keluar & menempel di permukaan kulit, yg kemudian menyebabkan iritasi hebat dalam hitungan jam. Racun ini menyebabkan rasa gatal, panas, kulit kemerahan, bahkan dalam beberapa kasus menimbulkan luka seperti melepuh yg dapat berlangsung selama berhari-hari.
Meskipun nama Tomcat sudah jarang terdengar, fenomena Tomcat tetap jadi salah satu yg paling saya ingat. Sekarang, saya tidak pernah menemukan serangga ini lagi di alam.