Mengapa Masa Lalu Terlihat Sangat Berkilau?

Pernah bertanya-tanya nggak sih, kenapa ya masa lalu terasa atau terlihat begitu berkilau dalam ingatan kita?

Setiap mengingat masa-masa sekolah, baik itu momen bebas bermain di sungai dengan teman atau masa indah saat SMA maupun kuliah, setiap memori terasa bercahaya. Seolah-olah otak kita menyimpan memori tersebut dengan penuh perhatian & kasih sayang. Selain itu, memori indah di masa lalu juga jauh lebih mudah diingat dibandingkan dengan memori yg kita punya sekarang, yg kalau harus dideskripsikan dengan warna yg muncul adalah abu-abu. Kelam, kusam, & membosankan.

Mungkin tidak bagi semua orang, namun bagi saya itu yg saya rasakan.

Lalu apa penyebabnya?

Ternyata ada penjelasan ilmiahnya.

Fenomena ini diketahui sebagai rosy retrospection, yaitu kecenderungan otak manusia untuk mengingat masa lalu dengan cara yg lebih positif dibandingkan saat pengalaman itu sebenarnya terjadi. Saat kita mengalami sesuatu, emosi yg dirasakan dapat sangat campur aduk, mulai dari senang, cemas, capek, atau stres. Namun, seiring waktu, emosi negatif cenderung memudar, sementara emosi positif justru lebih kuat tersimpan dalam memori. Ini merupakan bagian dari prosedur pertahanan psikologis manusia, yg menolong menjaga kestabilan emosi & memberikan rasa makna kepada pengalaman hidup.

Selain itu, secara neurologis, otak kita memproses memori dengan bantuan hipokampus,bagian otak yg berperan akbar dalam pembentukan & pengorganisasian kenangan. Dalam proses ini, otak cenderung memberi prioritas pada memori yg memiliki nilai emosional tinggi, khususnya yg menyenangkan.

Maka nggak heran kalau momen-momen indah di masa lalu akan dengan sangat mudah diingat & terasa bercahaya dalam memori kita.

Kira-kira memori apa yg terasa paling bercahaya di ingatan Gan & Sis?