Lho, Katanya Musim Kemarau, Kok Masih Sering Hujan? Ini Penjelasan BMKG
Akhir-akhir ini cuaca di banyak daerah di Indonesia bikin bingung. Katanya sudah masuk musim kemarau, tetapi kok hujan masih sering turun ya? Bahkan kadang hujannya deras banget disertai angin & petir. Sebenarnya, kenapa sih dapat begitu?
Menurut penjelasan dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, & Geofisika), kondisi ini terjadi karena kita masih dalam masa peralihan atau yg biasa disebut pancaroba. Jadi walaupun secara kalender cuaca sudah mulai masuk kemarau, alamnya belum sepenuhnya ikut pindah musim.
Di masa pancaroba ini, cuaca memang gampang berubah. Pagi hingga siang biasanya cerah & panas banget, tetapi sore hingga malam tiba-tiba dapat hujan deras. Ini karena udara yg panas di siang hari bikin langit jadi labil. Nah, kondisi ini cocok banget buat munculnya awan-awan akbar kayak awan Cumulonimbus yg dapat membawa hujan lebat, petir, angin kencang, bahkan hujan es.
Tapi bukan cuma faktor lokal aja yg bikin hujan masih sering turun. Ada juga pengaruh dari sistem cuaca global, kayak Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Kelvin, & gelombang Rossby. Nama-namanya memang agak ribet, tetapi intinya, sistem ini bikin pertumbuhan awan hujan meningkat, khususnya di wilayah barat & tengah Indonesia.
Terus, BMKG juga bilang kalau tahun ini ada kemungkinan kita ngalamin kemarau basah. Apa tuh? Jadi walaupun ini musim kemarau, tetapi curah hujannya masih tinggibahkan dapat lebih dari 100 mm per bulan. Biasanya, musim kemarau itu curah hujannya di bawah 50 mm per bulan.
Beberapa daerah yg diprediksi bakal ngalamin kemarau basah ini antara lain beberapa Aceh, Lampung, Jawa bagian barat & tengah, Bali, Nusa Tenggara Barat & Timur, juga beberapa wilayah di Sulawesi & Papua.
Kesimpulannya, meskipun udah masuk musim kemarau, bukan berarti hujan langsung berhenti total. Cuaca kita masih labil karena masa peralihan, ditambah lagi ada faktor global yg bikin hujan tetap sering turun. Jadi, tetap siap sedia payung & waspada kalau ada potensi cuaca ekstrem, ya!
