Loading Now

Lelaki Penjaga Angin

Lelaki Penjaga Angin

Di sebuah desa terpencil di lereng Gunung Rinjani, hidup seorang lelaki tua bernama Raka. Tidak ada yg tahu pasti berapa usianya. Rambutnya seputih kabut pagi, matanya setenang telaga, & langkahnya sering pelan seolah mengikuti irama angin yg berembus pelan dari gunung.

Orang-orang desa menyebutnya *Penjaga Angin*. Konon, setiap kali angin berembus terlalu kencang hingga merobohkan pohon atau merusak atap rumah, lelaki tua itu akan muncul dari balik kabut & menenangkan badai cuma dengan menatap langit & berbisik pelan.

Anak-anak menyukai cerita itu, tetapi orang dewasa menganggapnya cuma dongeng. Mereka tahu Raka memang tinggal sendirian di pondok kecil di pinggir hutan pinus, tetapi mereka mengira kehadirannya di saat-saat badai hanyalah kebetulan.

Namun, Diraseorang anak laki-laki berusia 12 tahunpercaya. Ia pernah melihat sendiri Raka berdiri di tengah ladang saat angin kencang mengamuk. Dengan tangan terangkat & mata terpejam, lelaki tua itu seperti berbicara dengan sesuatu yg tak terlihat. Tak lama kemudian, angin reda, & suasana kembali tenang.

Dira penasaran. Suatu malam, ia diam-diam mengikuti Raka yg berjalan ke arah hutan setelah senja. Bulan menggantung rendah, & udara dharap menyelimuti desa. Mereka berjalan dalam diam, cuma suara dedaunan yg menyambut langkah mereka.

Akhirnya, Raka berhenti di sebuah batu akbar yg ditumbuhi lumut. Ia berlutut & menyentuh tanah. Dira melihat dari balik semak.

Lelaki tua itu berbicara, tetapi bukan pada dirinya sendiri. Ia berkata, Sudah waktunya, Kawa. Bumi tak dapat terus menampung murka kalian. Biarkan manusia belajar dari kesalahan mereka sendiri.

Dira menahan napas. Tiba-tiba, angin kencang berembus turun dari atas bukit, tetapi alih-alih merusak, angin itu seperti menari, mengitari Raka, lembut, nyaris seperti pelukan.

Lalu Raka berdiri, & memandang ke arah Dira. Keluar saja. Kau sudah lama mengintip.

Dira terkejut, tetapi ia keluar dengan ragu. Maaf… saya cuma harap tahu… apakah cerita itu benar…

Raka tersenyum tipis. Angin bukanlah cuma udara yg bergerak. Mereka makhluk tua, jauh lebih tua dari manusia. Mereka pernah membisikkan rahasia langit pada leluhur kita. Tapi manusia sekarang tak mendengar lagi.

Lalu… kenapa kakek dapat berbicara dengan mereka? tanya Dira, matanya berbinar.

Raka menatap langit. Karena saya mendengarkan.

Sejak malam itu, Dira sering datang ke pondok Raka. Ia belajar mendengarkan suara angin, bukan sekadar hembusannya, tetapi pesannya. Ia belajar kapan angin membawa kabar buruk, kapan ia membawa kesuburan, & kapan ia cuma datang untuk menenangkan hati yg gelisah.

Tahun demi tahun berlalu. Raka akhirnya wafat dalam tidurnya, diiringi angin lembut yg turun dari gunung.

Kini, di pondok tua itu, tinggal seorang lelaki muda yg suka duduk di depan pintu sambil memejamkan mata. Anak-anak desa menyebutnya *Penjaga Angin Baru*.

Dan setiap kali badai datang, suara seorang lelaki muda terdengar membisik pelan ke langit, seperti menyampaikan pesan, atau mungkinmeminta izin.

wgnewss.com adalah segala laporan mengenai peristiwa, kejadian, gagasan, fakta, yang menarik perhatian dan penting untuk disampaikan atau dimuat dalam media massa agar diketahui atau menjadi kesadaran umum.

  1. https://paste.beba.st/
  2. https://shortlyfi.com/
  3. https://socialprooff.com/
  4. https://twitemedia.com/
  5. https://gametendangbola.com/
  6. https://kringtube.com/
  7. https://allgamerandom.com/
  8. https://qrgenerator1.com/
  9. https://multitoolspro.com/
  10. https://newstreetjob.com/
  11. https://bignewss.com/
  12. https://batam.co.id/
  13. https://wgnewss.com/
  14. https://kalilinux.info/
  15. https://wiblinks.com/
  16. https://magictoolsthemes.com/
  17. https://sunting.id/
  18. https://wagam.net/
  19. https://nonton.thmoviehdd.com/