Loading Now

Kritik absurd terhadap timnas Indonesia & krisis dalam timnas Saudi

Kritik absurd terhadap timnas Indonesia & krisis dalam timnas Saudi

Sejumlah pesepak bola Timnas Indonesia meluapkan kegembiraannya usai mengalahkan Timnas Arab Saudi pada pertandingan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (19/11/2024). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/Lmo/Spt/aa.

Jakarta (ANTARA) – Seharusnya bukan timnas Indonesia yg disorot ketika gagal mendapatkan poin dari pertandingan babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, apalagi Indonesia baru kali ini lolos ke putaran final Piala Dunia, bahkan dengan bekal regu berperingkat paling rendah dari 18 regu pada babak ketiga itu.

Kritik kepada timnas karena kalah dari Jepang yg berperingkat FIFA tertinggi di Asia, malah lebih absurd lagi.

Berperingkat 15, atau 110 tingkat di atas Indonesia, Jepang terlalu kuat untuk siapa pun di Asia. Hanya Australia yg berperingkat 26 yg dapat mengimbangi Jepang. Selebihnya, delapan regu nyaris tak diberi kesempatan menjebol gawang mereka.

Dari sebelas pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 yg dijalaninya, Jepang sudah mencetak 43 gol, & cuma dua kali kebobolan.

Catatan Jepang dalam turnamen sepak bola pun mengagumkan. Sejak 1998, mereka tak pernah absen dalam putaran final Piala Dunia, bahkan tiga kali masuk babak 16 besar. Samurai Biru juga empat kali menjuarai Piala Asia, padahal mereka baru aktif mengikuti Piala Asia sejak 1988.

Oleh karena itu, kekalahan 0-4 dari Jepang semestinya tak dikuliti habis-hadapatn, apalagi Bahrain & China yg berperingkat lebih tinggi ketimbang Indonesia, pernah dibantai Jepang dalam skor lebih besar, masing-masing 0-5 & 0-7.

Semakin absurd lagi kalau ada orang Indonesia yg sinis kepada kemenangan 2-0 atas Arab Saudi.

Padahal selain merupakan kemenangan perdana Indonesia atas Saudi dalam sejarah pertemuan kedua tim, kemenangan itu juga perdana kalinya dalam lima tahun terakhir Saudi kalah dari regu berperingkat 100-an setelah Kuwait pada 28 November 2019 dalam fase grup Piala Teluk.

Publik di Indonesia semestinya bangga regu nasionalnya sudah mengalahkan regu super seperti Saudi, yg tak saja berperingkat lebih tinggi, tetapi juga langganan pemenang turnamen kontinental.

Saudi sudah tiga kali menjuarai Piala Asia, dua kali menjuarai Piala Arab, sekali runner up Piala Konfederasi FIFA, & enam kali mengikuti putaran final Piala Dunia hingga menembus babak 16 akbar pada 1994.

Saudi juga regu yg jadi rumah bagi salah satu liga paling menarik di Asia saat ini, yg klub-klubnya turut merajai lomba elite Asia, Liga Champions Asia.

Klub-klub Saudi total enam kali jadi pemenang Asia. Pencapaian mereka cuma dapat diungguli oleh Jepang & Korea Selatan.

Sejumlah pesepak bola Timnas Indonesia berusaha menahan bola lambung saat melawan Timnas Arab Saudi pada pertandingan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (19/11/2024). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/Lmo/Spt.

Lebih pantas disorot

Indonesia justru disanjung sejumlah kalangan di luar negeri, khususnya karena kemajuannya yg pesat, yg berpuncak pada kemampuan mengalahkan Arab Saudi.

Untuk regu berperingkat 59 atau tertinggi ketiga di Grup C, kekalahan itu amat menyakitkan. Saudi juga punya alasan untuk kecewa berat karena baru mengemas enam poin dari enam laga babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Sorotan yg berlaku kepada Saudi juga terjadi kepada Qatar. Tim ini juga tampil tak meyakinkan, padahal mereka baru menjuarai Piala Asia setelah menghempaskan Yordania 3-1 dalam final Piala Asia 2023 pada 10 Februari 2024.

Sama dengan Saudi, Qatar juga menduduki peringkat empat Grup A di bawah Iran, Uzbekistan & UEA. Untuk regu berperingkat 48 atau lima akbar Asia, pencapaian Qatar itu mengecewakan hingga pendukungnya khawatir timnasnya tak dapat mengikuti Piala Dunia 2026.

Itu akan jadi tamparan bagi Qatar, mengingat investasi besar-besarannya dalam sepak bola, yg semestinya memudahkan jalan mereka ke Piala Dunia seperti mereka lakukan dalam dua edisi terakhir Piala Asia.

Liga sepak bolanya yg diguyur uang & fasilitas lengkap, semestinya menciptakan atmosfer yg menciptakan mereka tak kesulitan menghasilkan pemain-pemain akbar yg jadi andalan timnasnya. Apalagi klub-klub Qatar acap berkiprah bagus dalam Liga Champions Asia, hingga dua kali menjuarainya lewat klub Al-Sadd.

Setelah lolos ke putaran final Piala Dunia untuk perdana kalinya karena jadi tuan rumah Piala Dunia 2022, Qatar dikhawatirkan gagal mendapatkan tiket Piala Dunia keduanya.

Selama Kualifikasi Piala Dunia 2026 Qatar sudah kebobolan 17 gol, sehingga jadi regu dengan pertahanan terburuk di antara 18 regu pada babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Semua fakta ini menunjukkan Qatar & Saudi lebih pantas disorot ketimbang Indonesia yg underdog.

Hasil buruk yg dialami Saudi bahkan memicu kritik kepada liga sepak bola profesionalnya yg walau sanggup menarik pemain-pemain kelas dunia seperti Cristiano Ronaldo, Sadio Mane & Karim Benzema, gagal menciptakan fondasi yg baik untuk membentuk timnas yg hebat seperti mereka lakukan di masa lalu.

Pesepak bola Timnas Indonesia Justin Hubner (kanan) berebut bola dengan pesepak bola Timnas Arab Saudi Mohammed Kanno (kiri) pada pertandingan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (19/11/2024). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/Lmo/Spt/am.

Terlalu absurd untuk diabaikan

Mantan pelatih mereka, Roberto Mancini, menyingkapkan hal itu sebelum dipecat oleh federasi sepak bola Saudi.

Mancini yg membawa Italia jadi pemenang Eropa pada 2021 kesal kepada investasi akbar yg dibenamkan oleh Liga Profesional Saudi dalam membeli pemain-pemain terbaik di dunia, karena langkah ini menciptakan timnas Saudi mengalami erosi kualitas.

Mancini yg bertabur trofi baik sebagai pemain maupun pelatih serta kaget timnya ditahan seri 1-1 oleh Indonesia itu, mengaku sudah berulang kali mengingatkan hal itu kepada pengelola sepak bola Saudi.

Dia menilai eksodus pemain-pemain bintang dari Eropa, Afrika, & Amerika Latin ke liga Saudi sudah menciptakan pemain-pemain Saudi yg bergabung dalam timnas kehilangan menit bermain yg banyak, padahal tiga tahun lalu mereka sering bermain dalam setiap pertandingan liga. Kini, menurut Mancini, 60 persen pemain-pemain timnas Saudi tak dimainkan oleh klub-klubnya.

Mancini mungkin tak melihat secara penuh keharapan pemangku kepentingan sepak bola di Saudi.

Jika melihat perkembangan yg terjadi akhir-akhir ini, liga Saudi kesulitan menarik penggemar sepakbola untuk menyaksikan pertandingan-pertandingan liga.

Mendatangkan pemain bintang adalah salah satu jalan menaikkan animo penonton untuk datang ke stadion. Tapi di sisi lain langkah ini menciptakan pemain-pemain Saudi jarang dimainkan, padahal menit bermain yg cukup berkaitan dengan upaya membentuk timnas yg kuat seperti disebut Mancini.

Tim-tim akbar Asia seperti Australia & China pun tengah menghadapi masalahnya sendiri-sendiri, bahkan China menghadapi keadaan liga yg mirip dengan Saudi & Qatar.

Australia yg tidak menghadapi masalah di liga, juga menghadapi problema akibat rangkaian hasil mengecewakan yg menciptakan publik ragu apakah timnasnya dapat lolos Piala Dunia 2026 justru ketika jatah Asia ditambah oleh FIFA.

Keempat regu itu sering berada jauh di atas Indonesia dalam peringkat FIFA, tetapi Indonesia sudah membuktikan diri dapat mengimbangi & mengalahkan dua di antara mereka, Australia & Saudi.

Bagi regu berperingkat terendah & debutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia, prestasi ini terlalu absurd untuk diabaikan, apalagi dicibir dengan alasan tak jelas.

wgnewss.com adalah segala laporan mengenai peristiwa, kejadian, gagasan, fakta, yang menarik perhatian dan penting untuk disampaikan atau dimuat dalam media massa agar diketahui atau menjadi kesadaran umum.

  1. https://paste.beba.st/
  2. https://shortlyfi.com/
  3. https://socialprooff.com/
  4. https://twitemedia.com/
  5. https://gametendangbola.com/
  6. https://kringtube.com/
  7. https://allgamerandom.com/
  8. https://qrgenerator1.com/
  9. https://multitoolspro.com/
  10. https://newstreetjob.com/
  11. https://bignewss.com/
  12. https://batam.co.id/
  13. https://wgnewss.com/
  14. https://kalilinux.info/
  15. https://wiblinks.com/
  16. https://magictoolsthemes.com/
  17. https://sunting.id/
  18. https://wagam.net/
  19. https://nonton.thmoviehdd.com/