Kawah Bulan Berpotensi Ungkap Kehidupan Dunia Lain
Dikenal karena penampilannya yg mencolok dalam foto Earthrise yg ikonis yg diambil oleh astronaut Apollo 8, William Anders, kawah tersebut baru-baru ini diamati oleh wahana antariksa Jupiter Icy Moons Explorer (JUICE) milik Badan Antariksa Eropa ESA.
Pertemuan ini merupakan bagian dari misi wahana antariksa yg sedang berlangsung untuk mempelajari bulan-bulan yg jauh & mengeksplorasi potensinya untuk mendukung kehidupan.
Kawah Anders’ Earthrise
Kawah tersebut awalnya bernama ‘Pasteur T’, namun kini disebut Anders’ Earthrise sebagai penghormatan pada sang astronaut. Anders’ Earthrise membentang sekitar 40 km di sisi terjauh Bulan.
Pertama kali diabadikan dalam foto Earthrise yg tak terlupakan pada 24 Desember 1968, pemandangan Bumi yg terbit di atas cakrawala Bulan jadi salah satu foto paling terkenal dalam sejarah eksplorasi ruang angkasa.
Hampir 60 tahun setelah momen bersejarah ini, kawah tersebut kembali jadi sorotan. Kali ini, kawah tersebut menolong menguji instrumen yg dirancang untuk misi yg bertujuan menemukan tanda-tanda kehidupan alien di Tata Surya kita.
Dalam perjalanannya menuju Jupiter, wahana JUICE melintas dekat Bulan & memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menguji instrumen ilmiahnya. Salah satunya adalah Radar for Icy Moon Exploration (RIME), yg merupakan alat penting dalam memetakan permukaan es bulan-bulan Jupiter.
Meskipun tujuan utama misi JUICE adalah mempelajari bulan-bulan Jupiter, penerbangan lintas ini memberikan kesempatan langka untuk menguji kinerja RIME di permukaan benda langit lain.
RIME dirancang menjelajahi bagian bawah permukaan bulan-bulan es dengan mengpakai gelombang radio untuk mengukur topografinya. Dengan mengirimkan sinyal gelombang radio & menganalisis gemanya, RIME dapat memetakan lapisan-lapisan yg tak terlihat di bawah permukaan es.
Tujuan akhir instrumen ini adalah untuk mengintip melalui kerak es tebal bulan-bulan seperti Europa, Ganymede, & Callisto guna mendeteksi lingkungan potensial yg cocok untuk kehidupan.
Selama penerbangan lintas bulan JUICE, para ilmuwan ESA berkesempatan menguji kemampuan RIME di permukaan padat. Mereka sengaja mendiamkan instrumen-instrumen lain di pesawat ruang angkasa tersebut selama delapan menit tanpa gangguan supaya RIME dapat beroperasi dengan gangguan minimal. Pengamatan senyap ini penting untuk mencapai pengukuran medan bulan sebaik mungkin.
Kendala Teknis
Meskipun tujuannya jelas, perjalanan menuju kesuksesan bukannya tanpa tantangan. Ketika instrumen RIME JUICE mulai memindai kawah, terlihat jelas bahwa derau elektronik dari wahana antariksa mengganggu kemampuan radar untuk mengambil pembacaan yg akurat. Hal ini menyebabkan beberapa disparitas dalam pengukuran, yg mendorong para ilmuwan untuk memulai proyek selama berbulan-bulan untuk memperbaiki masalah tersebut.
Dengan menyempurnakan algoritma yg dipakai untuk memproses data, regu berhasil menghasilkan peta elevasi kawah Earthrise milik Anders yg baru & lebih akurat.
Dibandingkan dengan pengukuran sebelumnya yg dilakukan oleh Lunar Orbiter Laser Altimeter (LOLA) NASA, data baru ini menunjukkan keselarasan yg sempurna, yg menegaskan bahwa RIME siap menghadapi tantangan di masa mendatang.
Dengan instrumen yg kini sepenuhnya terkalibrasi, ia siap mengerjakan pengukuran yg lebih rumit saat JUICE semakin dekat dengan misi utamanya untuk menjelajahi bulan Jupiter.
Dengan instrumennya yg sudah teruji sepenuhnya, wahana ini melanjutkan perjalanan panjangnya menuju Jupiter, menyelesaikan 35 kali terbang lintas di bulan-bulan planet tersebut.
Misi ambisius ini akan memberikan wawasan yg belum pernah ada sebelumnya tentang komposisi bulan-bulan tersebut, kondisi permukaannya, & potensinya untuk menampung kehidupan di bawah kerak esnya.
Data yg dikumpulkan tidak cuma memberikan pemahaman yg lebih baik tentang bagaimana sang raksasa gas & bulan-bulannya terbentuk, tetapi juga akan menolong para ilmuwan mengevaluasi apakah bulan-bulan yg jauh ini dapat mendukung kehidupan di lingkungan yg jauh dari Bumi.
Jika Berkenan 
