Quote:
“Rank Mythic, Logika Classic”
Selamat datang di republik MLBB,
di mana logika kalah telak sama “tim yg punya lobby”.
Yang jujur kayak Tom Lembong?
Auto di-report, karena gak ikut meta politik yg ngambang.
Dia bukan core yg greedy,
bukan tank yg nabrak doang demi sensasi di TV.
Dia cuma hero utility, kerja sunyi, jaga ekonomi,
tapi ternyata, itu dosa kalau lo gak punya backing partai mistis abadi.
Fakta: Gak ada aliran gold ke dompetnya.
Niat? Niatnya bantu lane rakyat, bukan farming drama.
Tapi tetap aja, dia dihukum, karena dianggap berani terlalu cepat,
kayak user Ling yg lompat tanpa izin Lord Squad.
Kata mereka: “Dia salah prosedur!”
Hey, kadang di match aja kita harus improvisasi waktu core-nya tidur.
Negara ini butuh reaksi cepat,
bukan cuma spam chat Sabar, sabar ini ujian, tiap kali musuh udah Lord level empat.
Ironi banget sih,
yang ngambil blue buff rakyat malah dapet bintang tiga,
yang jaga turret negara disangka maling karena pake build beda.
Apa kita terlalu takut pada yg beda?
Atau memang sistemnya cuma mau hero dengan skin propaganda?
—
Justice for Tom Lembong.
Dia bukan pemain toxic, bukan juga AFK di base.
Dia cuma main pakai logika, sayangnya, di game ini
logika udah gak kebaca sama server yg sibuk jaga muka.
/r6323qy2xc5g5mo.jpeg)
sumber
FYI agan & sista:
Kasus Tom Lembong bukan sekadar vonis hukum, tetapi cermin retak dari paras keadilan kita hari ini. Seorang pejabat yg bekerja demi kepentingan publik, tanpa memperkaya diri, justru dijatuhi sanksi karena dianggap melanggar prosedur. Bukan karena niat jahat, bukan karena merugikan negara secara nyata, tetapi karena ia memilih bergerak cepat saat sistem sibuk menunggu restu.
Jika tindakan berani demi rakyat dianggap pelanggaran, sementara korupsi berjamaah disambut dengan tepuk tangan, kita sedang menuju titik di mana kejujuran jadi kesalahan terbesar. Saat itu terjadi, bukan cuma Tom yg dirugikan, tetapi seluruh generasi yg masih percaya negeri ini layak dibela.
Ini bukan soal politik. Ini soal waras atau tidaknya bangsa menjaga integritas. Jika suara publik diam, maka ketidakadilan akan merasa aman. Dan saat yg jujur mulai takut berdiri, maka hancurlah fondasi republik ini, bukan oleh musuh, tetapi oleh ketidakpedulian sendiri.



Instagram l Facebook