Jangankan Santun Wajar Saja Sudah Seperti Barang Langka, Fenomena Saat Ini,
Adalah ungkapan yg menyiratkan keprihatinan mendalam tentang merosotnya etika & perilaku yg pantas dalam masyarakat saat ini. Ini menunjukkan bahwa bukan cuma kesantunan yg sulit ditemukan, tetapi bahkan perilaku yg dianggap normal, masuk akal, atau sesuai standar minimum pun jadi langka.
Interaksi Sosial:Seringkali kita melihat kurangnya tenggang rasa, empati, & penghargaan kepada orang lain dalam percakapan sehari-hari, di media sosial, atau bahkan di ruang publik.
Pelayanan Publik: Kualitas pelayanan yg buruk, ketidakpedulian, atau bahkan perilaku yg tidak profesional dari penyedia layanan dapat jadi contoh.
Lalu Lintas: Pelanggaran aturan lalu lintas, tidak menghargai pengguna jalan lain, atau bahkan emosi yg meledak-ledak di jalan raya.
Diskusi Publik: Rendahnya kualitas argumen, serangan personal, atau kecenderungan untuk tidak mendengarkan pandangan yg berbeda dalam forum diskusi, baik daring maupun luring.
Dunia Maya: Ujaran kebencian, hoax, atau cyberbullying yg merajalela menunjukkan betapa perilaku “wajar” & “santun” seringkali diabaikan.
Penyebab Fenomena Ini Kompleks, Meliputi:
Perubahan Nilai: Pergeseran nilai-nilai sosial yg lebih individualistis & kurang menghargai kolektivitas.
Pengaruh Media Sosial: Kemudahan bersembunyi di balik anonimitas dapat mendorong perilaku impulsif & kurang bertanggung jawab.
Tekanan Hidup: Tingkat stres & tekanan hidup yg tinggi kadang menciptakan orang kurang sabar & mudah terpancing emosi.
Kurangnya Teladan: Berkurangnya figur publik atau tokoh masyarakat yg memberikan contoh perilaku terpuji.
Erosi Empati: Kemampuan untuk memahami & merasakan perasaan orang lain yg semakin menipis.