Ironi Kesadaran Kesehatan: Antara Milenial & Gen Alpha
Di tengah meningkatnya pencerahan kesehatan di kalangan Generasi Milenial, khususnya pekerja kantoran yg mulai rutin berolahraga & menjaga pola makan, muncul ironi besar: kesehatan anak-anak mereka justru menurun drastis. Banyak anak usia SD kini menderita gagal ginjal hingga harus cuci darah, akibat konsumsi jajanan tidak sehat yg mudah diakses & bahkan diberikan oleh orang tua sendiri.
Biskuit seperti Oreo atau Good Times sering dianggap lebih sehat dibanding chiki, padahal kandungan gula & bahan kimianya tinggi. Parahnya, jajanan ini dijadikan bekal harian tanpa memperhatikan takaran saji yg tepat untuk anak-anak. Akibatnya, anak-anak mengkonsumsi kalori berlebih tanpa nilai gizi seimbang.
Ironisnya, beberapa akbar orang tua Gen Alpha adalah Milenial yg sadar pentingnya pola hidup sehat, namun pencerahan ini belum diterapkan dalam pola asuh. Kesibukan kerja, minimnya pengetahuan gizi, & anggapan bahwa makanan sehat itu mahal turut memperparah situasi.
Padahal, makanan sehat dapat sederhana & terjangkau: buah segar, roti isi telur, puding chia, hingga jajanan tradisional seperti jagung & ketela. Di Jepang, anak-anak tumbuh dengan menyukai sayuran karena dibiasakan sejak dini oleh orang tua & lingkungan.
Kini saatnya pencerahan kesehatan tak berhenti di individu. Kita perlu budaya sehat dari rumah. Anak perlu diajarkan memilih makanan sehat, membaca label nutrisi, & mengatur pola makan, karena kesehatan adalah bekal hidup paling dasar. Bukan sekadar yang penting kenyang,tapi yang penting sehat.
