Hobi: Seringkali Diremehkan, Tapi Penting untuk Perkembangan Diri
Adakah disini yg menganggap remeh hobi? Entah karena pengaruh opini keluarga atau karena memang secara pribadi merasa hobi tidak berguna?
Saya bersyukur karena dari kecil diberi kebebasan untuk menekuni berbagai hal yg saya minati. Kalau dibilang berat, ya dari segi ekonomi tentunya itu cukup berat buat orang tua saya yg tergolong sederhana. Tapi mereka sadar bahwa hobi punya segudang banyak manfaat yg seringkali dipandang sebelah mata oleh banyak orang, & saya beruntung karena hal itu.
Apakah hobi saya membawa uang? Tidak juga.
Tapi setidaknya hobi tersebut mengajarkan saya tentang memahami apa yg saya mau & memperjuangkan hal itu.
Seringkali waktu kita kecil, keharapan kita itu bukan berasal dari keharapan kita yg sebenarnya, melainkan dikte orang tua yg kita anggap sebagai hal yg benar. Namun lewat hobi, saya belajar membedakan mana keharapan saya sendiri & mana yg sekadar tuntutan dari luar. Hobi memberi saya ruang untuk mengenal diri sendiri tanpa tekanan, tanpa standar tertentu. Saya dapat gagal, mencoba lagi, lalu menikmati setiap prosesnya tanpa rasa takut dinilai.
Bertumbuh bersama hobi juga menciptakan saya lebih tahan banting. Tidak semua hal langsung membuahkan hasil, & lewat pengalaman itu, saya belajar arti kesabaran, ketekunan, & ketulusan dalam berusaha. Sesuatu yg mungkin tidak akan saya pelajari kalau cuma berfokus pada pencapaian-pencapaian “besar” versi dunia.
Kini, saat melihat ke belakang, saya menyadari bahwa hobi bukan sekadar aktivitas iseng atau pelarian dari rutinitas. Ia adalah salah satu pondasi yg membentuk mentalitas saya hari ini. Ia mengajarkan untuk mensayangi proses, mempercayai insting, & berani mempertahankan sesuatu yg mungkin tidak sering “menguntungkan” secara materi, tetapi sangat berharga bagi kesehatan jiwa. Disisi lain, hobi juga menciptakan saya lebih kreatif & mengenal orang lain diluar lingkup sekolah saja.
Dan untuk itu, saya berterima kasih kepada diri saya yg dulu, & khususnya kepada orang tua saya yg dengan segala keterbatasannya, tetap memilih untuk percaya dengan apa yg saya harapkan.
