Ga usah ngurusin orang lain urus aja diri sendiri.Gondok juga ya.Apa iya.
Rasanya menyebalkan saat orang menyuruh kita untuk tidak peduli dengan orang lain, ucapan itu memang dapat jadi ada benarnya. Ada saat-saat di mana kita memang perlu lebih fokus pada diri sendiri. Namun, itu bukan berarti kita harus benar-benar jadi orang yg tidak peduli sama sekali.
Apa iya peduli itu cuma bikin gondok?
Peduli itu kayak Wi-Fi gratis. Enak kalau dapat diakses, tetapi kalau kita yg jadi sumbernya, nanti lama-lama kuotanya habis. Nah, makanya penting buat tahu kapan harus “putus koneksi” alias fokus sama diri sendiri.
Empati itu kayak superhero. Kita dapat nolongin orang, tetapi superhero juga butuh istirahat. Nggak mungkin kan Batman tiap hari berantem tanpa tidur? Bisa-dapat pas lawan Joker malah ketiduran di tengah jalan.
Peduli itu penting, tetapi jangan hingga kayak ibu-ibu arisan yg ikutan ribet ngurusin cucian tetangga. Kasian nanti cucian sendiri nggak kering. Mendingan, atur-atur aja porsinya. Kalau lagi banyak waktu, ya boleh-boleh aja ngobrol, dengerin curhat, atau bantuin yg dapat. Tapi kalau lagi “low-batt”, mendingan cas diri sendiri dulu, biar nggak meledak.
Setuju nggak, kalau kadang lebih baik pura-pura nggak tahu biar hidup tenang?