Dari 5 Menit ke 1 Jam: Betapa Licinnya Jurang Sosial Media
Ada yg sadar nggak sih, bahaya sosmed itu nyata banget?
Saya merasa sosial media dengan basis gambar & video itu sangat menyeramkan, karena bikin ketagihan banget. Sebut saja tiktok, instagram, & juga youtube reels. Wah, daya tarik ketiga platform tersebut dalam menghipnotis penggunanya untuk membuang-buang waktu di dunia maya sungguh luar biasa.
Saya termasuk orang yg suka dengan rutinitas yg terstruktur dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Jadi jadwal saya jelas, dari bangun tidur hingga pulang kerja saya mengerjakan apa saja. Tidur pun kalau dapat paling maksimal jam 11 malam, tidak boleh lebih.
Tapi selama seminggu ini jadwal saya berubah. Yang awalnya teratur sekarang jadi kacau, karena apa? Karena saya kesulitan untuk lepas dari gadget saya. Yang awalnya iseng-iseng harap tahu informasi terbaru idol favorit, eh justru keterusan. Dan yg paling menakutkan bagi saya adalah, bahkan ketika saya sadar bahwa saya harus stop scrolling, saya tidak stop. Nanti ah 5 menit lagi, pikir saya. Dari 5 menit, jadi 10 menit. Dari 10 menit, jadi 30 menit. Hingga tanpa sadar saya menghabiskan lebih dari sejam menonton video-video singkat yg saya sendiri tidak ingat tentang apa.
Dampaknya? Saya kurang tidur & sulit konsentrasi.
Padahal saya orang dewasa yg semestinya dapat mengontrol diri. Jika ke orang dewasa saja dampaknya semasif itu, bayangkan kalau itu gadget & sosial media sudah diakses oleh anak-anak sejak balita? Kerusakan otaknya akan separah apa?
Pengalaman ini merupakan pelajaran penting buat saya, sebuah alarm untuk membatasi akses sosial media, baik ke diri sendiri maupun anak-anak.
Btw, ada juga tidak yg mengalami hal yg sama dengan saya?