Loading Now

Capung, Indikator Kualitas Air Alami yg Makin Langka Keberadaannya

Capung, Indikator Kualitas Air Alami yg Makin Langka Keberadaannya

Entah disadari atau tidak, keberadaan capung berkurang drastis selama 10 tahun terakhir. Saya masih ingat betul, ketika saya kecil tiap musim panas pasti ditandai dengan hadirnya capung-capung dengan beragam warna bahkan hingga ke rumah-rumah. Mulai dari yg berwarna merah menyala, orange, agak hijau, hingga biru, dengan ukuran yg bervariasi pula. Menjadi hiburan tersendiri buat saya & teman-teman untuk berlomba-lomba menangkap capung paling banyak.
Namun sekarang, baik itu musim hujan atau musim kemarau, bahkan ketika pergi ke sawah sekalipun sangat sulit ditemui. Sayangnya, hilangnya capung bukan tanpa alasan. Melainkan tanda bahwa kualitas air kita semakin buruk.
Capung bukan sekadar serangga yg kerap beterbangan di sekitar sawah atau danau. Kehadirannya menyimpan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem, khususnya sebagai indikator alami kualitas air.
Capung & Lingkungan Air Bersih

Capung, Indikator Kualitas Air Alami yg Makin Langka Keberadaannya

Capung, khususnya pada fase larvanya (nimfa), hidup di perairan tawar seperti sungai, kolam, & rawa. Larva capung membutuhkan air yg bersih & kaya oksigen untuk bertahan hidup. Jika kualitas air buruk, misalnya tercemar limbah atau kekurangan oksigen, maka populasi capung akan menurun drastis. Oleh karena itu, kehadiran capung dapat jadi tanda bahwa ekosistem air di suatu tempat masih sehat.
Mengapa Capung Semakin Langka?

Beberapa faktor menyebabkan populasi capung menyusut, antara lain:

[ul][li]Pencemaran Air: Limbah rumah tangga, pertanian, & industri yg mengalir ke sungai & danau menciptakan habitat capung rusak.[/li][li]Alih Fungsi Lahan Basah: Pembangunan yg mengorbankan rawa atau sawah menghilangkan tempat berkembang biak capung.[/li][li]Penggunaan Pestisida: Bahan kimia pertanian tak cuma membunuh hama, tetapi juga memengaruhi serangga lain seperti capung.[/li][/ul]

Dampaknya bagi Ekosistem

Capung berperan penting sebagai predator alami bagi serangga kecil, termasuk nyamuk. Jika populasi capung menurun, maka keseimbangan alami ini akan terganggu & dapat menyebabkan peningkatan jumlah nyamuk serta serangga pengganggu lainnya. Selain itu, keberadaan capung juga penting bagi hewan lain seperti burung & ikan kecil yg menjadikannya sumber makanan.
Menjaga Kehadiran Capung

Menjaga keberadaan capung berarti juga menjaga kesehatan lingkungan. Beberapa langkah yg dapat dilakukan antara lain:

[ul][li]Tidak membuang sampah ke sungai atau danau.[/li][li]Mengurangi penggunaan pestisida & bahan kimia di sekitar area pertanian atau perairan.[/li][li]Mendukung konservasi lahan basah & habitat alami lainnya.[/li][/ul]

Capung memang kecil & kerap tak dianggap penting. Namun, perannya sebagai indikator alami kualitas air tidak dapat diabaikan. Jika capung sudah jarang terlihat, dapat jadi lingkungan sekitar kita sedang tidak baik-baik saja.

wgnewss.com adalah segala laporan mengenai peristiwa, kejadian, gagasan, fakta, yang menarik perhatian dan penting untuk disampaikan atau dimuat dalam media massa agar diketahui atau menjadi kesadaran umum.

  1. https://paste.beba.st/
  2. https://shortlyfi.com/
  3. https://socialprooff.com/
  4. https://twitemedia.com/
  5. https://gametendangbola.com/
  6. https://kringtube.com/
  7. https://allgamerandom.com/
  8. https://qrgenerator1.com/
  9. https://multitoolspro.com/
  10. https://newstreetjob.com/
  11. https://bignewss.com/
  12. https://batam.co.id/
  13. https://wgnewss.com/
  14. https://kalilinux.info/
  15. https://wiblinks.com/
  16. https://magictoolsthemes.com/
  17. https://sunting.id/
  18. https://wagam.net/
  19. https://tv1.thmoviehdd.com/
  20. mulia77