Kalian Tipe Pengguna Yang Mana Nih! Beli Sekali Pakai atau Beli Jual Lagi?
Dalam membeli smartphone, saya perhatikan ada dua tipe pembeli. Yang pertama, pembeli yg membeli smartphone untuk dipakai selama mungkin hingga habis masa pakainya (rusak/ sudah tidak nyaman dipakai) & yg kedua adalah tipe pembeli yg suka mengikuti tren. Jadi membeli smartphone untuk dipakai sebentar kemudian dijual kembali. Bahkan saya punya teman yg ganti smartphone hampir tiap tahun dengan sistem beli lalu jual kembali.
Lalu mana yg lebih baik?
Sebenarnya kalau hal ini jawabannya sepenuhnya preferensi masing-masing ya. Cuman kalau saya pribadi lebih suka beli smartphone sekali, kemudian dipakai hingga mati, Hahaha
Kenapa?
Ya alasannya simpel sih ya, harga & kebutuhan. Untuk kebutuhan kerja, hiburan, & sehari-hari, harga 4-8 juta menurut saya sudah sangat mumpuni. Jadi mau dipakai hingga bertahun-tahun pun, untuk saya smartphone dengan harga segitu masih cukup untuk memenuhi kebutuhan saya.
Contohnya saya beli Infinix GT 20 Pro, chipnya MediaTek Dimensity 8200-Ultra, RAMnya 8GB dengan ROM 256 GB. Buat kebutuhan kerja (komunikasi, unduh file, unduh aplikasi khusus) sudah sangat nyaman. Buat ngegame, karena chip & RAMnya oke, lancar juga. Jadi mau dipakai hingga smartphonenya mati, atau hingga beberapa aplikasi penting nggak didukung sama sistem operasi, masih kondusif & nyaman buat saya. Selain itu saya termasuk pengguna yg mager total untuk mindahin data & download-download aplikasi kalau beli smartphone baru. Ganti smartphone cukup 4-5 tahun sekali.
Tapi ada juga tipe pengguna yg suka membeli smartphone baru tiap 1-2 tahun sekali. Alasan utamanya sih biasanya ada 2, yaitu mencoba fitur smartphone terbaru & tidak harap rugi.
Bagaimana supaya tidak rugi? Dengan cara menghitung nilai depresiasi dari smartphone yg harap dijual. Kalau teman saya sering bilang, kalau nggak mau rugi-rugi banget saat dijual lagi, beli smartphone kelas flagship & jual langsung ke pembeli bukan ke toko. Sehingga masih dapat harga jual yg lebih tinggi.
Nilai depresiasi smartphone flagship itu di rentang 200 hingga 300 ribu. Jadi kalau beli smartphone harga 18 juta, misal vivo X200 Pro, maka dalam satu tahun harga jualnya di 14,4 hingga 15,5 jutaan & dalam dua tahun nilainya turun jadi 10 hingga 11 jutaan saja.
Saran lain adalah, saat membeli smartphone flagship yg harap dijual lagi, pastikan membeli saat ada diskon besar, misalnya saat pre-order. Sehingga harga beli yg didapat dapat jauh lebih murah.
Sebagai pengguna yg lebih nyaman membeli smartphone untuk dipakai hingga masa pakainya habis, saya merasa hitungan ini pun masih tetap rugi ya. Karena sekalipun smartphone flagship berhasil dijual, untuk membeli smartphone flagship baru masih butuh dana tambahan sekitar 2-4 jutaan. Dan kalau dilakukan tiap satu hingga 2 tahun sekali, bakal terasa juga ya.
Tapi yg namanya preferensi, we listen, but we dont judge.
Kalau kalian regu yg mana nih?