Loading Now

Membayangkan Kiai tanpa Indonesia (Juz 1)

Membayangkan Kiai tanpa Indonesia (Juz 1)

Suatu malam yg gerimis, di sebuah warung kopi langitan, para kiai dari zaman 21 sedang duduk santai. Sarung mereka basah oleh embun, asap rokok linting mengepul perlahan, & dialog mengambang antara nasib bangsa danendorseInstagram.

Tiba-tiba, langit terbelah. Awan bergerak mundur seperti film dokumenter sejarah yg diputar terbalik. Cangkir-cangkir kopi bergetar. Dari pusaran cahaya di udara, muncul siluet berjubahlengkap dengan jenggot teratur & jubah merah melayang.

Tuan-tuan… waktunya melompat.

Para kiai saling pandang. Satu mencoba bersyahadat ulang, yg lain membuka Kitab Kuning sambil berzikir. Tapi sebelum sempat menolak, mereka tersedot ke dalam pusaran cahaya, portal waktu yg membawa mereka ke masa lalusarung, sandal, & semua konten ceramah ikut terhisap, bukan ke akhirat, tetapi ke jaman Hindia-Belanda, tanah di mana kiai belum tersertifikasi & belum ada anggaran pesantren dari APBN.

Di situlah dimulai perjalanan spiritual sekaligus politis para kiai modernmenemui dunia ketika Indonesia masih dalam bentuk wacana bersayap, & para tokohnya belum punya akun TikTok.

Di pojok Batavia, dalam sebuah kantor pemerintah kolonial yg sunyi namun sarat intrik, duduklah Snouck Hurgronje, si orientalis flamboyan. Kacamata bulat, paras dharap, & aroma kolonialisme halus menyelimuti ruangan.

Tiba-tiba datang rombongan kiai zaman now. Ada yg pakai sarung, ada yg pakai jas dengan pin ormas. Satu dua dari mereka membawa laptop, bertanya, WiFi ada, Cak?

Snouck menoleh, tersenyum:

WiFi saya tak punya, tetapi saya tahu bagaimana cara menjinakkan Islam.

Diskusi dimulai. Snouck berbicara panjang tentang politik etis, Islam Priyayi, & pentingnya memisahkan Islam dari politik. Salah satu kiai mencoba membantah, tetapi lebih sibuk membuka Google Translate: Apa Belanda-nya marbot ya?

Kiai yg lain bertanya serius,

Jadi, Pak Snouck, kami ini sebenarnya sedang dilestarikan atau dijinakkan?

Snouck tertawa.

Kalian itu seperti kopi tubruk: disajikan panas-panas supaya penguasa tidak kedharapan.

Seketika suasana hening. Salah satu kiai bisik ke temannya,

Jangan-jangan kita ini produk dari program kolonial juga, ya?

Mereka lalu diajak naik delman waktu menuju wilayah Jawa Tengah. Di sana, sudah menunggu seorang kiai unik: Kiai Sadrach, sang pendeta yg bersarung, penginjil yg berbicara dalam langgam pesantren. Ia menyambut para tamu dari masa depan dengan senyum penuh rahasia & berkata:

Selamat datang, para kiai Indonesia. Sudah berapa kitab kalian baca, & berapa partai kalian dukung?

Terjadi debat seru. Kiai Sadrach menjelaskan bagaimana ia menyebarkan agama tanpa perlu menyebut mengatakan barat, timur, apalagi anggaran operasional.

Salah satu kiai zaman now membalas,

Tapi, Gus, Anda kan misionaris terselubung. Itu kan infiltrasi budaya!

Kiai Sadrach tertawa,

Lha kalian, dikasih kurikulum pesantren dari kementerian, trus dibayar honor, trus disuruh kampanye. Itu infiltrasi siapa?

Salah satu kiai terdiam sambil mengecek notifikasi WhatsApp grupUlama & Pemerintah Bersinergi.

Setelah cukup berdebat & berdialog lintas zaman–dengan bantuan portal dimensi, para kiai kembali ke Indonesia. Tapi entah kenapa, Indonesia terasa berbeda. Jalan-jalan tampak sama, baliho kiai masih berdiri di simpang jalan, tetapi di balik mata mereka tersimpan keraguan eksistensial:

Apakah kita ini pewaris ulama, atau alumni pelatihan kolonial?

Seorang kiai senior yg sejak awal diam akhirnya bersuara,

Mungkin selama ini kita pikir sedang melawan Belanda, padahal kita sedang mengelola warisannya.

Semua hening. Tak ada yg bicara, seolah baru sadar bahwa sejarah bukan cuma tentang melawan penjajah, tetapi juga tentang betapa lihainya warisan itu menyamar sebagai dakwah.

wgnewss.com adalah segala laporan mengenai peristiwa, kejadian, gagasan, fakta, yang menarik perhatian dan penting untuk disampaikan atau dimuat dalam media massa agar diketahui atau menjadi kesadaran umum.

  1. https://paste.beba.st/
  2. https://shortlyfi.com/
  3. https://socialprooff.com/
  4. https://twitemedia.com/
  5. https://gametendangbola.com/
  6. https://kringtube.com/
  7. https://allgamerandom.com/
  8. https://qrgenerator1.com/
  9. https://multitoolspro.com/
  10. https://newstreetjob.com/
  11. https://bignewss.com/
  12. https://batam.co.id/
  13. https://wgnewss.com/
  14. https://kalilinux.info/
  15. https://wiblinks.com/
  16. https://magictoolsthemes.com/
  17. https://sunting.id/
  18. https://wagam.net/
  19. https://www.billspennsyphotos.com/
  20. layarkaca21
  21. mulia77
  22. maxwin25
  23. slot25
  24. https://slot25.it.com/
  25. slot ngacir
  26. lk21
  27. http://conciliacion-metrowifi.etapa.net.ec/
  28. https://nokephub.com/