Loading Now

Teater Kekuasaan dalam Sejarah & Tragedi

Teater Kekuasaan dalam Sejarah & Tragedi

Sejarah & tragedi kerap dianggap sebagai fakta empiris yg tak terbantahkan, kejadian nyata yg terekam dalam waktu & ruang. Namun, dalam kajian teori wacana & semiotika modern, kita diajak untuk melihat dimensi lain: bahwa sejarah & tragedi bukanlah sekadar kejadian objektif, melainkan konstruksi naratif yg dibentuk oleh rekanan kekuasaan, bahasa, & simbol.

Foucault menekankan konsepdiscoursecara berbicara & bercerita yg bukan cuma menyampaikan informasi, tetapi sekaligus membentuk & mengatur kebenaran. Kebenaran itu sendiri adalah produk daripower/knowledge,yaituhubungan antara kekuasaan & pengetahuan yg menentukan siapa yg berhak menentukan realitas & bagaimana realitas itu dipahami oleh masyarakat luas. Dalam konteks ini, sejarah Majapahit & tragedi bom Makassar 2021 dapat dilihat sebagai dua sisi dari satu koinnarasi yg dipoles demi tujuan tertentu.

Sejarah Majapahit selama ini diajarkan sebagai lambang kejayaan Nusantara, sebuah era gemilang yg jadi fondasi kebanggaan nasional. Gajah Mada, tokoh sentral, diubah jadi legenda heroik, pahlawan nasional yg melambangkan persatuan & kekuatan. Namun kalau kita membaca dengan pendekatan dekonstruktif ala Roland Barthes, sejarah ini bukan sekadar kisah objektif, melainkan mitos yg sengaja dibangun(myth)untuk memproduksi kesatuan bukti diri yg homogen. Sebuah narasi yg mengaburkan kontradiksi sosial, kekerasan, & pengaruh kolonial yg justru mendefinisikan masa lalu secara lebih kompleks & menyakitkan.

Kini, kalau kita beralih pada tragedi bom Makassar, kejanggalan-kejanggalan yg muncul tidak dapat dianggap enteng. Rekaman CCTV yg beredar bukanlah hasil dokumentasi langsung, melainkan rekaman ulang dengan ponsel. Kamera pengawas yg dipakai bukan milik gereja, melainkan dari gedung seberang yg memang difungsikan secara aneh seolah sudah disiapkan untuk merekam ledakan. Foto pelaku yg tersebar tampak diambil dengan sudut rendah & sangat dekat, berbeda jauh dari standar supervisi CCTV biasa. Waktu ledakan, 10:28, bukan angka yg lazim disebutkan secara bulat, melainkan sebuah angka yg mengandung simbolisme religius, merujuk pada ayat Matius 10:28.

Jean Baudrillard, dengan konsep simulacra & simulasi, memberi kita lensa untuk memahami fenomena ini: di mana realitas & tiruan bercampur hingga sulit dibedakan. Video & foto yg beredar bukan sekadar rekaman fakta, melainkan tiruan fakta yg sudah dimanipulasi untuk menciptakan sebuah kenyataan baru yg dapat dikontrol & dimanfaatkan. Sebuahhyperrealitydi mana peristiwa asli kehilangan keotentikannya, digantikan oleh versi yg sudah disunting, dikemas untuk konsumsi publik yg harap diseret ke dalam narasi tertentu.

Narasi ini kemudian diposisikan dalam bingkai akbar perang melawan radikalisme & fundamentalisme agama tema yg sudah jadi mesin penggerak utama wacana keamanan & politik global. Kelompok-kelompok yg berperan sebagai produsen narasi ini memiliki agenda yg tidak sering transparan. Mereka adalahgatekeepermodern, yg menjaga pintu masuk makna supaya cuma versi cerita tertentu yg lolos & diterima masyarakat luas. Ketakutan yg mereka produksi jadi alat kontrol sosial yg sangat efektif: menciptakan solidaritas palsu & memupuk kebencian kepada musuh yg sering berubah wajah.

Derrida, dengan konsepdiffrance, mengingatkan kita bahwa makna tidak pernah tetap; sering terbuka pada penafsiran & pergeseran. Narasi bom Makassar ini sengaja dibuat berlapis-lapis & kabur supaya tak mudah diurai, supaya kekuasaan dapat terus mengendalikannya. Dengan begitu, publik yg bingung jadi mudah dikendalikan & dijaga supaya tidak bertanya terlalu dalam.

Benedict Anderson pun menyentil dengan konsepimagined community, bahwa bangsa & bukti diri kolektif dibangun bukan atas dasar realitas objektif, tetapi atas narasi & simbol yg dibayangkan bersama. Dalam konteks ini, narasi terorisme & radikalisme jadi bahan bakar penting untuk mengukuhkan ikatan sosial yg dibangun atas dasar ketakutan bersama & musuh yg disepakati.

Puncak ironi terletak pada pelaku yg seringkali dijadikan kambing hitam. Mereka bukan cuma korban dari sistem yg lebih besar, tetapi juga korban langsung dari narasi yg mengorbankan mereka demi menjaga citra & stabilitas. Mereka adalah boneka dalam sandiwara kekuasaan yg mengorbankan tubuh & nama baik demi eksibisi yg menghibur para penguasa.

Kita dapat membayangkan mereka sebagai tokoh dalam sebuah liturgi yg sudah dirancang dengan cermat: korban yg terpilih untuk menjalankan peran tragis di pentas sejarah modern, di mana kematian mereka dimanipulasi supaya berfungsi sebagai simbol & alat kontrol sosial. Mereka adalah figur malang yg terjebak di dalamscriptedtrauma penderitaan yg dipentaskan untuk melanggengkan sebuah narasi palsu.

Dalam pusaran narasi ini, kita menyaksikan sebuah tragedi yg bukan semata-mata tragedi kemanusiaan, melainkan tragedi epistemologis & politik: bagaimana pengetahuan & kebenaran diproduksi & diatur untuk melayani kekuasaan. Kesadaran kritis jadi senjata utama untuk membedah lapisan-lapisan sandiwara ini, membuka tabir manipulasi & menghadirkan ruang bagi sejarah & peristiwa yg lebih jujur & kompleks.

Pada akhirnya, kita bukan sekadar menyaksikan tragedi bom Makassar atau merayakan kejayaan Majapahit. Kita sedang menonton sebuah eksibisi akbar di mana realitas direkayasa, kebenaran dimanipulasi, & manusia jadi pion dalam drama kekuasaan yg tak kenal belas kasihan.

wgnewss.com adalah segala laporan mengenai peristiwa, kejadian, gagasan, fakta, yang menarik perhatian dan penting untuk disampaikan atau dimuat dalam media massa agar diketahui atau menjadi kesadaran umum.

  1. https://paste.beba.st/
  2. https://shortlyfi.com/
  3. https://socialprooff.com/
  4. https://twitemedia.com/
  5. https://gametendangbola.com/
  6. https://kringtube.com/
  7. https://allgamerandom.com/
  8. https://qrgenerator1.com/
  9. https://multitoolspro.com/
  10. https://newstreetjob.com/
  11. https://bignewss.com/
  12. https://batam.co.id/
  13. https://wgnewss.com/
  14. https://kalilinux.info/
  15. https://wiblinks.com/
  16. https://magictoolsthemes.com/
  17. https://sunting.id/
  18. https://wagam.net/
  19. https://www.billspennsyphotos.com/
  20. layarkaca21
  21. mulia77
  22. maxwin25
  23. slot25
  24. https://slot25.it.com/
  25. slot ngacir
  26. lk21
  27. http://conciliacion-metrowifi.etapa.net.ec/
  28. https://nokephub.com/