Loading Now

Majapahit: Produk Politik Kolonial!!

Majapahit: Produk Politik Kolonial!!

Mari kita mulai dengan satu kebenaran paling menyakitkan bagi para pensayang candi Nusantara: Majapahit itu tidak ada.

Saya ulangi, dengan nada lebih tegas:Majapahit tidak pernahada. Ia tidak lebih nyata dari Doraemon, tidak lebih faktual dari sinetronTukang Bubur Naik Haji, & tidak lebih jujur dari janji kampanye caleg. Ia adalah produk desain grafis Belanda zaman ke-19, dibungkus dengan nama-nama Jawa antik supaya terdengar sakral, & disebarluaskan seperti MLM ideologi: dari kantorgubernemenke ruang kelas SD.

Jangan tertipu oleh naskah, & prasasti. Semua itu hanyalah properti. Jika kolonialisme adalah rumah produksi besar, maka Majapahit adalah set film terbesar mereka. Batu-batu candi dicetak seperti bata ringan, naskah-naskah disusun dengan bahasa Jawa antik hasil karangan ulang, & tinta yg dipakai? Jangan-jangan bekas tinta cetak majalah kolonial yg tak laku.

Begitu kita percaya Majapahit itu nyata, maka kolonialisme sudah menang dua kali. Pertama, karena kita tertipu. Kedua, karena kita membela tipuannya dengan bangga.

Dan di sinilah dua makhluk jadi-jadian muncul:mairildannyempet. Dua mengatakan yg selama ini dianggap fenomena sosial belaka, padahal mereka adalah bagian simbolikdari proyek rekayasa sejarah Nusantara. Majapahit adalah plesetan Jawa Hitam. Dan Gajah Mada cuma “kacamata”, simbol penyimpangan sosial yg dilakukan diam-diam.

Saya sempat berpikir mairil & nyempetlahir dari kelainan hormonal generasi TikTok. Tapi semakin saya telusuri, semakin jelas bahwa mereka adalahresidu sejarah palsu. Mereka seperti gelembung udara yg muncul saat cat palsu mulai mengelupas.

Coba lihat baik-baik.Negarakretagama katanya ditulis oleh Prapanca. Tapi siapa Prapanca? Tidak ada yg tahu. Bahkan nama itu terdengar seperti akunbotyang menciptakanreviewpalsu di Google Maps. Pararaton? Sumber sejarah campur-mitos yg entah kenapa dipercaya setara disertasi. Dan Babad Tanah Jawi? Saking fiksinya, hingga-hingga kisah Roro Jonggrang dianggap sahih sebagai kronik geopolitik.

Apakah orang-orang dulu benar-benar menulis naskah di atas daun lontar lalu menyimpannya ratusan tahun tanpa rayap atau hujan? Atau apakah semua naskah itu cuma hasil ketikan tangan kurator Belanda yg terlalu kreatif & bosan dengan cerita kolonial mereka sendiri?

Dan jangan lupakan candi. Candi-candi yg katanya peninggalan itu, entah mengapa, ditemukan dengan sangat fotogenik. Sudut simetris. Relief rapi. Tidak ada bekas lumut atau karat waktu. Kalau ini bukan renovasi kreatif, saya tidak tahu lagi apa itu propaganda visual.

Jadi begini: ketika para insinyur kolonial merancang Majapahit, mereka tidak cuma menciptakan narasi, tetapi juga membangun pentas lengkap dengan lampu, naskah, & aktor-aktor bayangan. Mairil & nyempetlahir sebagainoisedari sistem kebohongan yg terlalu kompleks. Mereka seperti virus dalam perangkat lunak bajakan yg muncul sebagai gangguan yg tak dapat dihapus.

Dan yg paling lucu? Begitu Indonesia merdeka, kita mewarisi kebohongan itu dengan penuh semangat. Kita anggap Majapahit sebagai simbol kejayaan nasional. Kita ajarkan di sekolah. Kita cetak di buku teks. Kita buat museum. Bahkan kita pakai nama Majapahit untuk nama warung soto & hotel bintang empat. Tak ada yg lebih tragis daripada mensayangi fiksi kolonial seolah-olah ia adalah nenek moyang sendiri.

Lebih ironis lagi,mairildannyempetikut masuk ke dalam sistem pendidikan ini. Tapi mereka tidak masuk sebagai materi pelajaran, melainkan sebagaihantu yg hidup di sela-sela kurikulum. Di balik pelajaran sejarah, ada tatapan aneh di kelas. Di balik pelajaran matematika ada angka-angka genit yg diselipkan. Di balik pelajaran agama, ada kode diam-diam. Di toilet belakang kampus, sejarah palsu dibahas dengan tindakan nyata.

Mereka menyusup lewat lubang-lubang dalam sistem. Di balik foto Gajah Mada di ruang guru, ada gosip. Di balik puisi puja-puji untuk Nusantara, ada anak-anak yg yang tak sadar dengan apa yg mereka perbuat di ruang UKS. Mairil & nyempet adalah instrumen kolonial yg menyusup ke dalam dunia pendidikan kita.

Masih ingat, adegan tiga santri dalam video kampanye Wajib Belajar 9 Tahun? Saya sempat menduga inilah akar geneologi mairil & nyempet dalam dunia pendidikan. Saya salah. Video itu cuma membuktikan bahwa pendidikan berhasil disusupi oleh agenda kolonial. Akar geneologi mairil & nyempet yg sesungguhnya dapat ditelusuri lebih jauh ke belakang, ke jaman Majapahit. Tapi bukan di zaman 14 ketika Prapanca menulis Negarakretagama, tetapi ketika narasi sejarah tersebut perdana kali dirumuskan, disusun & ditulis di atas kertas kolonial dengan bambu runcing kecil & tinta cair.

Akhir kata, kalau Anda masih percaya bahwa Majapahit adalah fakta, cobalah sekali lagi baca Negarakretagama sambil membuka Google Translate Jawa Kuno. Jika anda pusing, itu tandanya: anda masih waras. Dan kalau suatu hari anda menemukan dirimu di toilet kampus, berjumpa tatapan aneh dari senior organisasi kemahasiswaanmungkin itu sejarah yg sebenarnya.

wgnewss.com adalah segala laporan mengenai peristiwa, kejadian, gagasan, fakta, yang menarik perhatian dan penting untuk disampaikan atau dimuat dalam media massa agar diketahui atau menjadi kesadaran umum.

  1. https://paste.beba.st/
  2. https://shortlyfi.com/
  3. https://socialprooff.com/
  4. https://twitemedia.com/
  5. https://gametendangbola.com/
  6. https://kringtube.com/
  7. https://allgamerandom.com/
  8. https://qrgenerator1.com/
  9. https://multitoolspro.com/
  10. https://newstreetjob.com/
  11. https://bignewss.com/
  12. https://batam.co.id/
  13. https://wgnewss.com/
  14. https://kalilinux.info/
  15. https://wiblinks.com/
  16. https://magictoolsthemes.com/
  17. https://sunting.id/
  18. https://wagam.net/
  19. https://www.billspennsyphotos.com/
  20. layarkaca21
  21. mulia77
  22. maxwin25
  23. slot25
  24. https://slot25.it.com/
  25. slot ngacir
  26. lk21
  27. http://conciliacion-metrowifi.etapa.net.ec/
  28. https://nokephub.com/