Loading Now

Historiografi & Kekuasaan: Siapa Menguasai Masa Lalu, Menguasai Masa Depan

Historiografi & Kekuasaan: Siapa Menguasai Masa Lalu, Menguasai Masa Depan

Sejarah sering tampil seperti suara bijak dari masa lampau– tenang, meyakinkan & seolah mengetahui segalanya. Ia menyodorkan narasi tentang asal-usul bangsa, deretan nama pahlawan, & momen-momen monumental yg konon menentukan arah bangsa. Tapi bila kita mencermatinya lebih dalam, dapat jadi yg kita baca bukanhistoria rerum gestarum(sejarah tentang apa yg sungguh terjadi), melainkanhistoria narrata—sejarah yg dikisahkan, disusun, & dimanipulasi oleh kuasa tertentu.

Dalam dunia seperti itu, muncullah seorang filsuf eksentrik dari Prancis, yg tidak bertanya “apa yg benar-benar terjadi?”, melainkan justru melontarkan pertanyaan nakal: “Qui dcide ce qui est arriv?”—siapa yg memutuskan apa yg dianggap ‘terjadi’?

Michael Foucault menolak ide bahwa sejarah adalahreprsentation objective—cerminan objektif dari masa lalu. Baginya, sejarah adalah produk darirgime devrit(rezim kebenaran): yaitu seperangkat prosedur sosial & diskursif yg menentukan apa yg sah disebut sebagai kebenaran, siapa yg berhak mengucapkannya, & versi mana yg layak dikenang dalam memori kolektif.

Dalam kerangka ini, sejarah tidak bersifat netral. Ia penuh dengan muatan ideologis, bias institusional, & kekerasan simbolik. Yang disebut fakta sejarah seringkali adalahconstructum—hasil konstruksi, bukan refleksi.

Foucault memperkenalkan dua pisau analisis:archologie du savoir (arkeologi pengetahuan) dangnalogie(genealogi). Arkeologi tidak menggali candi, melainkan teks & wacana. Ia menelusuri retakan & lompatan dalam narasi sejarah yg menunjukkan bahwa apa yg tampak seperti kontinuitas seringkali adalah ilusi yg direkayasa.

Genealogi, sementara itu, menolakorigine mythique—mitos asal-usul yg murni & suci. Alih-alih mencari awal mula yg agung, genealogi justru menelusuri asal-usul yg banal, ambigu, bahkan memalukan. Ia menunjukkan bahwa apa yg disebut “identitas nasional” atau “jiwa bangsa” seringkali adalah hasil dari kompromi strategis dalam medan perebutan makna.

Dengan metode ini, Foucault menyeret sejarah turun dari altar. Ia mengajukan bahwa sejarah adalah medan pertempuran diskursif, tempat berbagai kekuatan beradu memperebutkan makna masa lalu demi kepentingan masa kini.

Konsep kekuasaan yg ia usung bukanlah kekuasaan yg bersifatjuridico-politique(hukum-politik), seperti yg dijalankan oleh raja, parlemen, atau militer. Kekuasaan di sini bersifatcapillaire—menyebar seperti jaringan kapiler dalam tubuh sosial. Ia hadir dalam sistem pendidikan, kurikulum sekolah, buku pelajaran, pidato resmi, hingga peringatan nasional.

Kekuasaan ini produktif , bukan cuma represif. Ia tidak sekadar melarang, tetapi juga membentuk: membentuk subjek, membentuk memori kolektif, & membentuk emosi publik. Sejarah dalam konteks ini berfungsi sebagai teknologi pembentukan diri yg mengatur cara berpikir & cara merasa.

Maka tak heran kalau tanggal-tanggal tertentu menciptakan kita harus merasa bangga, haru, atau khidmat. Tanggal-tanggal itu menjadiscripts motionnels—skenario emosional resmi yg harus diinternalisasi oleh warga negara. Mereka yg tidak mengikuti naskah dapat dicurigai sebagaidviant—penyimpang, atau bahkan pengkhianat.

Dalam sistem seperti ini, sejarah tidak cuma berfungsi untuk mengingat, tetapi juga untuk mendisiplinkan. Ia jadi semacampanopticon mmoriel—penjara ingatan yg memantau bukan cuma tindakan, tetapi juga cara kita mengingat & merasakan masa lalu.

Arsip bukan lagi tempat menyimpan dokumen, tetapi jadi altar kebenaran dari mana versi resmi dibacakan. Apa yg tak tercatat di sana dianggap tak pernah terjadi. Seorang tokoh lokal yg meledakkan markas musuh dapat dilupakan, sementara seorang elite yg berpidato di konferensi dapat dijadikan pahlawan. Logika historiografi hegemonik bekerja seperti itu: ia lebih mementingkan siapa yg berbicara daripada apa yg dilakukan.

Foucault tidak mengajukan narasi tandingan. Ia tidak menawarkan narasi pengganti, melainkan justru mencurigai narasi itu sendiri. Ia mengajak kita untuk meragukan yg tampak wajar, mempertanyakan nama-nama dalam buku pelajaran, & mendekonstruksi kebanggaan nasional yg didesain dari atas.

Ia tidak sedang menulis sejarah baru. Ia sedang menulis cara baru untuk membaca sejarah.

Dalam dunia yg penuh dengan ingatan yg dijinakkan—setiap suara kritis jadi penting. Setiap narasi yg menyimpang dari pusat patut dirawat. Karena seperti dikatakan sang filsuf,”Celui qui contrle le rcit du pass, matrise les possibles de l’avenir.”

“Siapa yg menguasai narasi tentang masa lalu, menguasai kemungkinan masa depan.”

Dan bagi masyarakat pascakolonial seperti Indonesia—yang masa lalunya dijejali narasi ganda antara imperialisme & nasionalisme—pendekatan ini bukan sekadar relevan, tetapi mendesak. Karena di balik setiap seremoni nasional dapat tersembunyi wacana penghapusan kepada mereka yg tak sesuai dengan skrip resmi.

Maka sejarah sejati bukan yg ditulis dalam buku cetak bersampul negara, tetapi yg dibisikkan di gang sempit, digumamkan oleh mereka yg kehilangan, & disusun kembali oleh mereka yg menolak lupa.

wgnewss.com adalah segala laporan mengenai peristiwa, kejadian, gagasan, fakta, yang menarik perhatian dan penting untuk disampaikan atau dimuat dalam media massa agar diketahui atau menjadi kesadaran umum.

  1. https://paste.beba.st/
  2. https://shortlyfi.com/
  3. https://socialprooff.com/
  4. https://twitemedia.com/
  5. https://gametendangbola.com/
  6. https://kringtube.com/
  7. https://allgamerandom.com/
  8. https://qrgenerator1.com/
  9. https://multitoolspro.com/
  10. https://newstreetjob.com/
  11. https://bignewss.com/
  12. https://batam.co.id/
  13. https://wgnewss.com/
  14. https://kalilinux.info/
  15. https://wiblinks.com/
  16. https://magictoolsthemes.com/
  17. https://sunting.id/
  18. https://wagam.net/
  19. https://www.billspennsyphotos.com/
  20. layarkaca21
  21. mulia77
  22. maxwin25
  23. slot25
  24. https://slot25.it.com/
  25. slot ngacir
  26. lk21
  27. http://conciliacion-metrowifi.etapa.net.ec/
  28. https://nokephub.com/