Menurut A-theis
1. Supernatural tidak ada.
Bukan cuma sapi tidak mau meloncat dari puncak gedung, namun secara fisik ia tidak dapat. Banyak orang beriman mengatakan bahwa sains tidak menyingkirkan supranatural. Sains menerapkan metode empiris mencari bukti di dunia fisik kita. Pada pemeriksaan, metode ilmiah menghasilkan penolakan klaim supranatural dari agama sama seperti menyingkirkan semua klaim paranormal lainnya. Keajaiban kitab suci tidak memiliki klaim yg lebih akbar dalam kenyataannya dari pada klaim tentang penculikan oleh UFO. Kenyataannya, penculikan oleh UFO dapat lebih dapat dipercaya daripada sifat supernatural dari agama, karena kunjungan dari planet lain tidak perlu melanggar hukum alam, tidak seperti kitab suci.
2. Mukjizat tidak terjadi.
Bila mukjizat terjadi di masa lalu, kenapa sekarang tidak terjadi? Adalah tampak bahwa klaim semua keajaiban tersebut cuma dilakukan untuk memberi manfaat pada masyarakat primitif kuno, namun ditolak oleh masyarakat modern saat ini. Klaim keajaiban pada awalnya memberi saksi melawan mereka sendiri, seperti klaim mereka yg melanggar hukum2 dasar alam.
3. Ketergantungan pencerahan pada otak fisik menciptakan hidup sesudah mati tidak sepertinya mungkin.
Bila bahkan penyakit alzheimer atau sebuah anestetik dapat menutup pencerahan secara total, seberapa jauh pencerahan diri hilang oleh kematian? Segala yg kita tahu, segala perluasan dalam medan pencerahan kita, datang dari masukan indera pada otak fisik kita. Bagaimana ini dapat tetap bertahan saat tidak ada lagi tubuh & otak fisik?
4. Adanya kejahatan di dunia, baik ciptaan manusia atau alam, lebih pantas ada di dunia tanpa Tuhan.
Seorang Tuhan yg maha kuasa akan sanggup memberi pelajaran & meningkatkan tabiat kita tanpa meletakkan kita dalam dunia dengan penderitaan begitu besar. Apa untungnya adanya virus Ebola yg memakan daging orang? Kenapa kita butuh Auschwitz? Bukankah Tuhan sanggup menciptakan sesuatu yg kurang mengerikan daripada seperti ini? Agar keberadaan Tuhan sesuai dengan kejahatan di dunia ini, haruslah tidak ada kejahatan yg merajalela yg tidak ada manfaatnya.
5. Evolusi lebih mungkin terjadi di dunia tanpa Tuhan.
Sementara seseorang dapat saja percaya pada evolusi Darwin & sekaligus Tuhan, evolusi lebih mungkin terjadi di dunia tanpa Tuhan. Evolusi lewat seleksi alam adalah biang2 waktu. Lebih dari 99% dari semua spesies yg pernah ada di bumi sekarang sudah punah. Pencocokan barisan DNA menunjukkan bahwa manusia & gorilla memiliki nenek moyang yg sama.
6. Kemisterian Tuhan : Seorang Tuhan yg harap memiliki hubungan saling mensayangi dengan manusia mestinya tidak tersembunyi.
Kenapa Tuhan begitu malu dengan bukti langsung? Kembali, keajaiban yg menunjukkan kekuatan supranatural semua terjadi di masa antik pra ilmiah, dimana tidak ada kemungkinan untuk diverifikasi. Keajaiban seperti ini tidak dapat ditiru sekarang sehingga kita dapat percaya bahwa itu mungkin. Kesalahan ilmiah dalam kitab suci sangat banyak, termasuk perintah mengerjakan kejahatan, semua menciptakan kitab suci sulit dipercaya. Seorang Tuhan yg maha pengasih semestinya tidak mendirikan halangan begitu tinggi pada keyakinan & kemudian menyatukan kerumitan dalam mempercayaiNya dengan memberi kita begitu banyak bukti yg melawan supranatural, seperti ketatnya hukum alam.
7. Kebingungan agama di dunia ini tidak sesuai dengan seorang Tuhan yg harap kita mendapatkan kebenaran.
Bila Tuhan harap kita memilih bentuk terbaik memujaNya, kenapa ada banyak kebingungan yg beralasan di dunia mengenai agama? Kenapa para yogi dari india & Dalai Lama membawa kembali dari meditasi mereka sebuah naluri sup mensayangi segalanya, & tetap saja banyak orang kristen yg yakin bahwa siapapun yg mencoba mendekati Tuhan, selain lewat Yesus, akan dibakar di neraka selamanya? Kontradiksi kitab suci juga memberi kebingungan pula. Seorang Tuhan yg maha penyayang harusnya memberikan sebuah kitab yg lebih jelas & tidak terlalu membingungkan.
8. Keberadaan Tuhan tidak dapat diselamatkan oleh klaim perlunya ada penyebab pertama.
Sehebat kita dapat dalam menentukan, ruang & waktu dimulai saat Big Bang. Sebelum big bang, tidak ada waktu & ruang dimana sebab akibat berurutan dapat terjadi. Jadi kita tidak dapat mengatakan alam semesta muncul memerlukan ‘penyebab’ dalam hal yg sama dengan sebuah gedung di tengah2 kota butuh penyebab.
9. Keberadaan Tuhan tidak dapat diselamatkan dengan mengklaim bahwa kehidupan begitu tidak mungkin sehingga cuma mungkin muncul bila alam semesta dirancang oleh kekuatan supernatural.
Umat beragama mengklaim bahwa konstanta2 dalam alam semesta dibuat mungkin supaya kehidupan dapat muncul sehingga tidak mungkin bahwa tahap ini dapat di lakukan oleh siapapun kecuali Tuhan. Walau begitu, kita tidak punya alam semesta lain untuk dibandingkan. Kita tidak dapat menunjuk pada satu juta alam semesta & emnemukan bahwa mereka semua tidak memiliki kehidupan & dengan begitu menunjukkan bahwa keberadaan kehidupan di alam semesta kita begitu tidak mungkin sehingga kekuatan Tuhanlah yg memulainya.
10. Keberadaan Tuhan tidak dapat diselamatkan oleh klaim bahwa Kemunculan kehidupan di bumi menunjukkan desain yg cerdas.
Klaim bahwa beberapa organisme biologis adalah rumit & tak terturunkan gagar menjelaskan gen2 sampah, sebuah duplikasi gen yg ada yg dapat mengerjakan percobaan dengan fungsi baru sementara yg tua yg identik melanjutkan tugas standarnya. Klaim bahwa keberadaan organisme rumit khususnya menunjukkan kebutuhan perancang cerdas gagal karena ini dapat diganti dengan mutasi dari seleksi alam.