HUT RI ke-80 & Bayang-Bayang Gagalnya IKN
Tidak terasa, hampir setahun sudah berlalu sejak seremoni HUT RI di IKN tahun lalu. Kini, menyambut ulang tahun Republik Indonesia yg ke-80 tahun, pemerintah mengkonfirmasi bahwa seremoni HUT RI akan diadakan kembali di Jakarta.
Setelah dulu digembar-gemborkan bahwa ibu kota negara akan pindah, kini IKN justru bak masa lalu. Sinyal-sinyal surutnya euforia kepada Ibu Kota Nusantara (IKN) kian nyata. Proyek ambisius yg dulu digadang-gadang sebagai simbol lompatan peradaban, kini tampak seperti cerita yg mulai kehilangan momentum. Infrastruktur yg dijanjikan belum sepenuhnya rampung, & pemindahan instansi pemerintah pun melambat, menyisakan tanda tanya besar: apakah IKN masih masa depan Indonesia?
Jika melihat kondisi politik & ekonomi Indonesia sekarang, sulit memang untuk melanjutkan proyek ambisius ini. Tidak cuma butuh dukungan dana yg luar biasa besar, akses untuk kesana pun terbilang tidak mudah.
Saya rasa, penting memang untuk mulai mempertimbangkan pemindahan ibukota negara ke daerah yg lebih mudah untuk menjangkau daerah-daerah pelosok lain, seperti Sulawesi & Papua. Belum lagi kalau melihat data potensi tenggelamnya Jakarta pada tahun 2025, memindahkan ibukota ke daerah lain jadi sesuatu yg krusial.
Namun, keputusan untuk memindahkan ibukota negara dengan begitu cepat bukanlah cara yg tepat. Butuh pertimbangan matang, kesiapan dana, ketersediaan ahli, & masih banyak pertimbangan lain supaya proyek ini dapat berjalan dengan lancar.
Melihat IKN yg sekarang makin nampak terbengkalai tentunya cukup mengecewakan ya. Karena potensi yg begitu akbar justru tidak dapat terealisasi dengan baik karena ambisi. Seandainya proyek ini dipikirkan dengan matang sebelum direalisasikan, mungkin kerugian negara tidak akan sebesar ini.
Semoga hal-hal seperti ini dapat jadi pelajaran penting bagi pemimpin negara kita kedepannya. Saya berharap, IKN dapat terus dilanjutkan meskipun dengan progress sangat pelan supaya tidak jadi proyek mangkrak lainnya.
