Berharap momen magis GBK 2007 terulang
Jakarta (ANTARA) – Dalam lima kali pertemuan terakhir, regu nasional Indonesia tercatat cuma sekali meraih kemenangan atas timnas Bahrain.
Kemenangan tersebut terjadi pada 18 tahun silam tepatnya 10 Juli 2007, ketika regu Garuda bersaing di Piala Asia 2007.
Berstatus sebagai tuan rumah, Indonesia kala itu yg masih dihuni oleh wajah-wajah seperti Bambang Pamungkas, Ellie Eiboy, Charis Yulianto, Firman Utina hingga Yandri Pitoy sanggup memetik kemenangan dengan skor 2-1.
Di tengah gemuruh sekitar 60 ribu penonton yg memenuhi Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Budi “Si Piton” Sudarsono membawa Tim Garuda unggul cepat ketika memasuki menit ke-14.
Namun, dalam kurun waktu 13 menit kemudian, Bahrain sanggup menyamakan kedudukan melalui tandukan Sayed Jalal.
Terus digempur Bahrain, tak menciptakan Indonesia gentar. Tembakan dari luar kotak penalti Firman Utina membentur mistar gawang. Pergerakan dari Bambang Pamungkas kemudian berhasil menyambar bola muntah untuk membawa Indonesia unggul 2-1 pada menit ke-64.
Setelah itu tak ada lagi gol tercipta & Indonesia memastikan memenangi pertandingan dengan skor tipis, 2-1.
Seusai momen kemenangan magis atas Bahrain di hadapan 60 ribu penonton di Stadion Gelora Bung Karno itu, Indonesia tak pernah sekali pun meraih kemenangan atas Bahrain dalam tiga pertemuan lainnya di semua kompetisi.
Pertemuan selanjutnya terjadi pada 6 Desember 2011, ketika putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2014, Indonesia yg berstatus tuan rumah harus takluk dengan skor dua gol tanpa balas.
Masih dalam lomba yg sama, regu Garuda harus mengakui ketangguhan Bahrain usai dilibas sepuluh gol tanpa balas pada pertandingan leg kedua yg berlangsung pada 29 Februari 2012 silam di Bahrain.
Setelah sekitar 12 tahun, Indonesia kembali dipertemukan dengan Bahrain dalam putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia zona Asia 2026.
Dalam pertemuan perdana yg berlangsung di Stadion Nasional Bahrain, Riffa (10/10/2024), laga yg berlangsung sengit dengan dibumbui kontroversi dari wasit tersebut berakhir dengan skor imbang 2-2.
Masih dalam satu gelaran yakni putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Indonesia akan kembali menjamu Bahrain di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa pukul 20.45 WIB.
Dengan peluang kedua regu yg masih terbuka untuk memperebutkan tiket menuju Piala Dunia 2026, regu Merah Putih kini perlu tuah dari Stadion Gelora Bung Karno untuk dapat menghajar mental dari The Pearl Divers.
Magis GBK
Sebagai stadion yg syarat sejarah, Gelora Bung Karno terbukti masih angker ketika dipercaya untuk jadi rumah bagi timnas Indonesia pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Indonesia sudah melakoni tiga laga dengan status sebagai tuan rumah di Stadion Gelora Bung Karno dengan mencatatkan hasil satu kali menang, sekali imbang & menelan sekali kekalahan.
Hasil tersebut cukup menjanjikan pasalnya satu-satunya kemenangan Jay Idzes & kawan-kawan di grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia terjadi ketika berstatus sebagai tuan rumah.
Laga tersebut terjadi ketika Indonesia menghajar Arab Saudi dua gol tanpa balas pada 19 November 2024 lalu.
Kala itu koreografi & dukungan dari suporter sanggup menciptakan suasana mencekam untuk regu tamu The Falcons.
Kemenangan tersebut juga sekaligus jadi momen bersejarah pasalnya jadi kemenangan perdana regu Garuda atas The Falcons dalam delapan pertemuan terakhir di semua kompetisi.
Bukan tidak mungkin dengan mengulang “teror mental” seperti di laga melawan Arab Saudi, Indonesia nantinya sanggup memutus hasil negatif yg tak pernah menang dalam tiga pertemuan terakhir kala bersua The Pearl Divers.
Hasil seri Indonesia yg berstatus sebagai tuan rumah terjadi ketika menjamu Australia dengan skor 2-2 pada laga yg berlangsung pada 10 September 2024 lalu.
Sementara itu kekalahan perdana sebagai tuan rumah terjadi kala regu Garuda dilibas Jepang dengan skor 0-4 pada pertandingan yg berlangsung pada 15 September 2024 silam.
Dalam laga menghadapi Bahrain, suporter Indonesia dipastikan siap memerahkan stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.
PSSI mengkonfirmasi bahwa tiket penjualan laga ini sudah ludes terjual. Diperkirakan tiket yg terjual sekitar 60 ribu dari kapasitas GBK yg kini dapat dihuni total 75 ribu penonton.
Prediksi susunan pemain
Indonesia berkemungkinan kecil akan diperkuat oleh Mees Hilgers & Sandy Walsh yg sebelumnya mengalami cedera saat menghadapi Australia pada 20 Maret lalu.
Peran Hilgers kemungkinan akan digantikan oleh bek Persija Jakarta Rizki Ridho yg akan berduet dengan Jay Idzes & Justin Hubner dalam skema tiga bek.
Di sektor penjaga gawang Maarten Paes diprediksi akan diturunkan oleh pelatih Patrick Kluivert untuk mengawal tembok regu Garuda.
Lalu Kevin Diks sepertinya tetap dipasang sebagai bek sayap kanan sementara Calvin Verdonk yg sebelumnya bermain sebagai bek tengah kemungkinan akan digeser ke posisi aslinya sebagai bek sayap kiri.
Thom Haye juga berkemungkinan akbar akan kembali dipilih sebagai pivot yg akan ditemani oleh Ivar Jenner untuk mengatur tempo permainan regu Garuda.
Sedangkan untuk tiga posisi penyerang kemungkinan Ole Romeny yg mencetak gol menghadapi Australia akan turun kembali di sebelas utama pada pertandingan kali ini.
Ole nantinya berkemungkinan akan dipasangkan dengan Eliano Reijnders & Ragnar Oratmangoen yg sudah dapat bermain usai menjalani sanksi akumulasi kartu.
Dengan waktu persiapan sekitar empat hari, pelatih Patrick Kluivert berkemungkinan akbar akan mempertahankan pola formasi 3-4-3 yg dapat berganti jadi 5-4-1, yg sebelumnya dipakai saat menghadapi Australia.
Prediksi sebelas utama:
Indonesia (3-4-3): Maarten Paes (PG); Rizki Ridho, Jay Idzes, Justin Hubner; Calvin Verdonk, Thom Haye, Ivar Jenner, Kevin Diks; Eliano Reijnders, Ole Romeny, Ragnar Oratmangoen.
Pelatih : Patrick Kluivert
Bahrain (4-2-3-1): Ebrahim Lutfallah (PG); Vincent Emmanuel, Waleed Al Hayam, Hazaa Ali, Abdulla Al Khalassy; Komail Al-Aswad, Sayed Dhiya; Ali Madan, Mohamed Marhoon, Mahdi Al Humaidan; Mahdi Abduljabbar.
